Jumat 19 Nov 2021 02:27 WIB

Alasan Hibah, Komisaris Muamalat: IsDB Percaya pada BPKH 

Value Bank Muamalat akan meningkat lagi dengan hadirnya BPKH sebagai pemegang saham.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah menerima hibah saham sehingga mengubah struktur pemegang saham utama di Bank Muamalat Indonesia.
Foto: Dok. BPKH
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah menerima hibah saham sehingga mengubah struktur pemegang saham utama di Bank Muamalat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Independen Bank Muamalat Indonesia, Iggi H Achsien menyampaikan proses hibah dari Pemegang Saham Pengendali (PSP) telah melalui proses yang cukup panjang dan prudent. Menurutnya, PSP mencari investor baru yang layak menerima hibah karena memiliki visi dan misi dalam pengembangan Bank Muamalat menuju arah lebih baik.

"IsDB memberikan kepercayaan kepada BPKH, karena dinilai punya komitmen dan kemampuan untuk itu, IsDB memilih lembaga yang sovereign related, tidak semata-mata bersifat komersial saja," katanya pada Republika.co.id, Kamis (18/11). 

Baca Juga

Bank Boubyan, Atwill Holdings Limited, National Bank of Kuwait, IDB Investment Foundation, dan BMF Holdings Limited mengalihkan seluruh sahamnya pada BPKH. Sementara Islamic Development Bank masih menyisakan 10 persen kepemilikan.

Selain itu, ada juga pertimbangan historis. Bahwa pendirian bank muamalat pada awalnya adalah dari dana abadi jamaah haji yang saat ini direpresentasikan oleh BPKH. Sebagaimana diketahui, BPKH termasuk sebagai pemegang saham dengan kepemilikan sebesar 1,3 persen sebelum dilakukannya hibah. Menurutnya, sinergitas Bank Muamalat dan BPKH merupakan sesuatu yang sudah semestinya. 

Total pengalihan atau hibah saham sebesar 7.903.112.181 lembar yang terdiri dari seri A dengan nilai sebesar Rp 200 per lembar saham dan seri B dengan nilai Rp 100 per lembar. Mayoritas dimiliki oleh IDB sebesar total 2.321.124.060 lembar atau sekitar 29,3 persen dari total hibah.

Menurutnya, Bank Muamalat juga berkomitmen kuat untuk bangkit kembali dan memperbaiki kinerja yang sempat kurang baik. Kerja sama dengan PT PPA (Persero) dilakukan juga dalam kerangka perbaikan tersebut. 

"Sehingga IsDB juga percaya bahwa value Bank Muamalat akan meningkat kembali dengan hadirnya BPKH sebagai pemegang saham pengendali dan turnaround yang dijalankan," kata Iggi.

Penanganan masalah NPF tersebut telah diserahkan pada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Direktur Utama PT PPA, Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, penandatanganan kerja sama pengelolaan aset dan penguatan struktur permodalan Bank Muamalat adalah tonggak sejarah bagi PT PPA dalam mendukung industri perbankan syariah Indonesia.

"Pengelolaan aset berkualitas rendah Bank Muamalat juga merupakan bagian dari komitmen PPA untuk menjalankan pilar bisnis pengelolaan NPL perbankan," kata Yadi, Rabu (17/11).

Menurutnya, ini merupakan bagian dari tiga Pilar Bisnis PT PPA dalam rangka menjadi National Asset management Company (NAMCO). Ia berharap skema penyelesaian aset berkualitas rendah dengan aset produktif atau asset swap dapat diimplementasikan di industri perbankan Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement