REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) terus berkomitmen dan berhasil dalam menjaga lingkungan. Komitmen ini makin mereka kukuhkan lewat virtual Tour Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), dalam rangka perayaan Hari Sawit Nasional 2021, Kamis (18/11).
CEO PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Vallauthan Subraminam dalam keterangannya, mengatakan, keterlibatan SSMS dalam pengelolaan kawasan konservasi orang utan di Pulau Salat, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah itu, SSMS menunjukkan bagaimana industri sawit berkelanjutan diterapkan di lapangan.
Menurutnya, SSMS telah berpartisipasi dalam berbagai inisiatif lingkungan yang diprioritaskan dengan prinsip-prinsip bisnis kelapa sawit berkelanjutan. "Prinsip-prinsip ini menjadi landasan bagi emiten perkebunan, dan industri kelapa sawit itu, pada setiap lini bisnis untuk memberikan hasil maksimal kepada seluruh pemangku kepentingan,” kata Vallauthan, dalam keterangan persnya, Jumat (19/11).
CEO yang biasa disapa Valla itu, menceritakan, komitmen yang dipegangnya itu sejalan dengan visi dan misi owner SSMS, Abdul Rasyid AS, yang senantiasa mengingatkan agar pengusaha jangan sekadar mengejar keuntungan. “Pak Abdul Rasyid pernah mengingatkan, agar pengusaha harus tetap mengedepankan berbuat baik terhadap sesama, dan memastikan alam sekitarnya tetap terpelihara. Termasuk terlibat aktif dalam pengelolaan kawasan konservasi orang utan di Pulau Salat,” ungkapnya.
Dengan komitmen seperti itu, lanjutnya, SSMS serius mengembangkan, dan mengelola kawasan Pulau Salat sebagai wilayah konservasi. Pihak perseroan menggandeng BOSF sebagai mitra dalam mengelola area seluas kurang lebih 2.000 hektare itu, untuk prapelepasliaran individu orang utan.
“Proyek konservasi Pulau Salat dikelola dengan melibatkan berbagai pihak untuk mensejahterakan dan meningkatkan nilai tambah bagi daerah dan masyarakat lokal. Bersama berbagai pihak tersebut SSMS telah menerapkan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan,” ujar Vallauthan Subraminam.
Virtual Tour RSPO 2021 yang diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 itu, membawa peserta melakukan perjalanan secara virtual ke perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan kawasan konservasi orangutan di Indonesia. Tujuannya untuk melihat bagaimana kelapa sawit dapat dikelola dengan benar.
Acara yang digelar bertepatan dengan Hari Sawit Nasional 2021 itu, menurut Valla, bertujuan menjelaskan dampak positif perkebunan kelapa sawit bagi manusia, planet, dan kesejahteraan, bila ditanam menurut standar RSPO.
Outreach & Engagement Manager RSPO Indonesia, Margareth Naulie Panggabean mengatakan, pihaknya ingin menjadi tuan rumah untuk menunjukkan kepada para pemangku kepentingan bahwa budidaya kelapa sawit berkelanjutan bersertifikat adalah solusi praktis dan realistis untuk tantangan dan kekhawatiran yang dihadapi industri kelapa sawit.
Meski begitu, kata Margaret, ada dua sisi dari solusi ini dan perlu melihat komitmen dan penyerapan minyak sawit berkelanjutan yang lebih besar dari empat negara besar: India, China, Malaysia, dan Indonesia, jika ingin mencapai visi bersama membuat minyak sawit berkelanjutan sebagai norma.
Selama kunjungan virtual, para peserta melihat bagaimana perkebunan, dan industri kelapa sawit dikelola secara berkelanjutan. Juga bagaimana perusahaan dan masyarakat dapat berkolaborasi dan saling mendukung tanpa konflik. Lainnya, juga terlihat bagaimana pengelolaan kawasan konservasi di perkebunan kelapa sawit, dan bagaimana kawasan konservasi orangutan di Indonesia dikelola secara berkelanjutan oleh anggota RSPO.