Sabtu 20 Nov 2021 09:30 WIB

Pakar: Hilangnya Surat Kabar Lokal Berefek pada Demokrasi

Salah satu dampaknya adalah timbul jurnalisme digital.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Fuji Pratiwi
Surat kabar (ilustrasi). Hilangnya media lokal disebut berdampak pada demokrasi.
Surat kabar (ilustrasi). Hilangnya media lokal disebut berdampak pada demokrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ahli Jurnalisme Digital AS Michael O’Connell mengatakan, perkembangan teknologi berdampak pada industri media. Salah satu dampaknya adalah timbul jurnalisme digital yang nantinya berpengaruh pada surat kabar atau koran harian.

"Bukan hanya surat kabar, tetapi televisi dan radio juga berdampak. Jurnalisme digital ini juga menyebabkan munculnya fenomena baru yang disebut padang pasir berita," kata Michael dalam acara virtual Media Lab yang disiarkan dalam akun Youtube Dewan Pers, Jumat (19/11).

Baca Juga

Michael menjelaskan, padang pasir berita adalah fenomena yang diawali dengan menurunnya pendapatan surat kabar konvensional secara drastis seiring dengan penurunan iklan yang merupakan sumber pemasukan. Berkembangnya teknologi membuat perusahaan surat kabar harus beradaptasi menjadi media daring dan digital.

Michael menyoroti perubahan ini juga sangat berpengaruh pada surat kabar tingkat lokal. Menurut dia, era digital ini membuat komunitas atau penduduk lokal kehilangan sumber berita.

Di AS pun, ada banyak daerah yang kehilangan surat kabar konvensional. Michael menyebut masalah ini perlu mendapat perhatian serius dari masyarakat. Sebab, hilangnya surat kabar lokal akan berdampak pada demokrasi.

"Konsep penjagaan demokrasi oleh media menjadi hilang. Masyarakat setempat atau komunitas tidak lagi mengetahui apa yang dilakukan pemerintah setempat, misalnya terhadap pajak," ujar dia.

Keadaan ini yang membuat masyarakat lokal dan komunitas hanya bergantung pada media nasional. "Akhirnya masyarakat lokal bergantung pada media-media nasional yang belum tentu meliput berita-berita di tataran komunitas lokal," tambah Michael.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement