REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, menyambut baik bergabungnya Menteri BUMN Erick Thohir Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Menurutnya, Erick juga cocok jika bergabung dengan PKB.
"Kalau sekarang Pak Erick ada di situ bersama-sama kita maka kekuatan barisan ahlusnunnah wal jamaah, kekuatan ulama dan kekuatan barisan NKRI makin tegas," ujar Jazilul lewat keterangan tertulisnya, Kamis (2/12).
PKB, kata Jazilul, membuka diri kepada Menteri BUMN itu. Apalagi, Erick dipandang sebagai tokoh muda potensial untuk 2025. Sosok Erick dipandang memiliki visi keumatan yang kuat.
"Kalau Pak Erick Thohir masuk politik, cocok itu dengan PKB, sudah pakai baju loreng (Banser), benteng ulama. Ada jalurnya, jalur politiknya ya PKB kalau sudah Ansor, biasanya begitu," ujar Jazilul.
Setelah bergabung dengan Banser, masyarakat Indonesia tentu akan menunggu kiprahnya di badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) dari Gerakan Pemuda Ansor itu. Bergabungnya Erick Thohir ke Banser juga akan memberikan keuntungan bagi mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
"Intinya adalah beliau itu sebenarnya visinya sama dengan visi keislaman Ansor. Cara pandang terhadap komitmen kebangsaan beliau sama dengan cara pandang Ansor dan Banser," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Menteri BUMN Erick Thohir menerima pembaretan Anggota Kehormatan GP Ansor yang dilaksanakan di Sekolah Citra Alam, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad (28/11). Dalam kegiatan tersebut, Erick tidak hanya menerima secara simbolis pembaretan anggota kehormatan GP Ansor tetapi melewati serangkaian proses kegiatan seperti peserta lainnya mulai dari jalan jongkok dan merayap, mencari baret hingga meneriakkan yel-yel.
Erick menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh keluarga besar NU khususnya Ansor dan Banser. Bahkan dirinya kerap berdiskusi dengan keluarga besar Banser dalam upaya meningkatkan dan menjaga NKRI ke depan.
“Suatu kehormatan yang luar biasa, diterima menjadi keluarga besar Banser. Banser berkomitmen jihad untuk NKRI, menjunjung tinggi keberagaman dan perbedaan yang menjadi kekuatan bagi Indonesia. Insya Allah, saya akan mewakafkan pikiran saya, energi saya, kemampuan saya untuk kebenaran dan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.
