Selasa 07 Dec 2021 16:54 WIB

Revitalisasi KUA, Penghulu tak Hanya Nikahkan Pengantin

Penghulu tetap perlu meningkatkan lagi kapasitas kompetensinya

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, dalam program revitalisasi KUA yang tengah berlangsung, penghulu tidak lagi hanya menikahkan pasangan pengantin saja. Untuk menunjang hal itu, penghulu perlu ditingkatkan kapasitas kompetensinya.
Foto: istimewa
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, dalam program revitalisasi KUA yang tengah berlangsung, penghulu tidak lagi hanya menikahkan pasangan pengantin saja. Untuk menunjang hal itu, penghulu perlu ditingkatkan kapasitas kompetensinya.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, dalam program revitalisasi KUA yang tengah berlangsung, penghulu tidak lagi hanya menikahkan pasangan pengantin saja. Untuk menunjang hal itu, penghulu perlu ditingkatkan kapasitas kompetensinya.

“Melalui revitalisasi KUA, penghulu punya banyak pekerjaan dan tugas, tidak hanya menikahkan pasangan pengantin saja, tetapi juga pada layanan-layanan lainnya di KUA,” ujar Dirjen di Bogor, Senin (6/12).

Baca Juga

Dirjen mengatakan, meski saat ini sudah banyak penghulu yang memiliki kompetensi mumpuni, tapi penghulu tetap perlu meningkatkan lagi kapasitas kompetensinya. Tidak boleh mereka berhenti belajar.“Untuk menjadi penghulu yang berkompeten itu perlu waktu. Peningkatan kompetensi ini harus dilakukan secara terus-menerus,” katanya.

Menurut Dirjen, ada dua hal yang perlu dilakukan seorang penghulu. Pertama, mempelajari literatur, memperluas wawasan sebagai seorang penghulu. Kedua, membaca dinamika keagamaan sosial, membaca realitas di lapangan.

“Semua ini harus ada indikator-indikatornya. Harus ada tolok ukurnya dan itu juga menjadi ukuran kita, termasuk dalam meningkatkan karir mereka nantinya,” kata pria yang juga Guru Besar UIN Alauddin Makassar itu.

Meski demikian, Dirjen meminta Direktorat terkait untuk memperhatikan kebutuhan penghulu. Sebab, menurutnya penghulu tidak boleh dibiarkan meningkatkan kompetensi pelayanan tanpa pembekalan yang memadai.

“Itu seperti kita meminta mereka perang tapi kita tidak menyiapkan senjatanya, tidak menyiapkan alat-alatnya. Maka, harus disiapkan bersama-sama. Ini tugas Anda, maka kemudian kita berikan apa yang mereka butuhkan, kita dukung karir mereka. Bahkan kalau perlu kita tingkatkan kesejahteraan mereka,” kata Dirjen

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement