REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Nigeria akan menghancurkan 1 juta dosis vaksin Covid-19 kedaluwarsa. Hal itu dilakukan saat tingkat vaksinasi di sana masih sangat rendah.
Kepala Badan Pengembangan Perawatan Kesehatan Primer Nasional Nigeria Faisal Shuhaib pada Senin (13/12) mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan regulator obat-obatan negara tersebut untuk menetapkan tanggal pemusnahan vaksin.
Shuhaib menjelaskan, Nigeria telah menerima sumbangan vaksin dengan umur simpan pendek dari negara-negara donor internasional. Vaksin itu hendak digunakan dengan cepat guna meningkatkan level perlindungan di masyarakat.
Seperti banyak negara Afrika lainnya, Nigeria juga sempat menghadapi kelangkaan vaksin. Namun vaksin dengan umur simpan yang singkat itu ternyata tak seluruhnya bisa langsung dipakai. Oleh sebab itu, sebagian di antaranya kedaluwarsa. Shuhaib mengatakan, negaranya tidak akan lagi menerima vaksin dengan jangka simpan pendek.
Pekan lalu, Menteri Kesehatan Nigeria Osagie Ehanrie mengungkapkan, sejumlah vaksin yang didonasikan negara-negara kaya hanya memiliki masa simpan beberapa pekan. Hal itu membuat Nigeria harus berpacu dalam melakukan kampanye vaksinasi.
Sejauh ini, dari 200 juta penduduk Nigeria, hanya empat persen yang telah divaksinasi lengkap. Negara tersebut sudah melaporkan 217 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 2.981 jiwa.
Kejadian serupa juga terjadi di Senegal. Total 400 ribu vaksin Covid-19 di Senegal akan segera kedaluwarsa. Sebanyak 200 ribu vaksin Covid-19 yang tidak digunakan telah kedaluwarsa, dan 200 ribu vaksin lainnya akan kedaluwarsa pada akhir Desember karena distribusi yang lambat.