REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut pandangan Syekh Ibnu Atha'illah dalam Kitab Al-Hikam, manusia harus selalu mengingat sifat-sifat Allah sambil selalu mengingat sifat-sifat dirinya sebagai seorang hamba. Maka laksanakan sungguh-sungguh apa yang menjadi keharusan bagi seorang hamba.
"Bersandarlah selalu kepada sifat-sifat Allah, dan perhatikan serta laksanakan sungguh-sungguh sifat-sifat kehambaan kamu." (Syekh Atha'illah, Al-Hikam).
Terjemah kitab Al-Hikam oleh Ustadz Bahreisy menambah penjelasan perkataan Syekh Atha'illah. Ia menerangkan, ingatlah selalu sifat-sifat Allah, yaitu Maha Kaya, Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Kuat, Maha Tinggi dan lain sebagainya. Sedangkan sifat-sifat seorang hamba atau kehambaan adalah miskin, bodoh, lemah, hina, dan tidak berdaya.
Kita harus ingat selalu kepada sifat-sifat Allah, maka kita harus selalu bersandar diri kepada Allah, agar kita mendapatkan segala kebutuhan dan keinginan kita. Tidak ada jalan lain selain bersandar kepada Allah untuk mendapatkan segala hajat kita atau segala kebutuhan kita.
"Allah melarang kamu mengklaim atau mengakui sesuatu yang bukan hak kamu, karena itu hak orang lain. Maka apakah mungkin Allah akan mengizinkan kamu mengklaim atau mengakui sifat-sifat Allah padahal Allah yang memelihara, mengatur, dan menjamin seisi alam." (Syekh Atha'illah, Al-Hikam).
