Selasa 21 Dec 2021 14:14 WIB

Digelar pada Masa Pandemi, Pembahasan Materi Muktamar NU Dipersingkat

Muktamar NU ke-34 akan dibuka secara resmi oleh Presiden.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Digelar di Masa Pandemi, Pembahasan Materi Muktamar NU Dipersingkat. Foto: 1.500 anggota Banser Nahdlatul Ulama (NU) siap amankan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Lampung, 22-24 Desember 2021.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Digelar di Masa Pandemi, Pembahasan Materi Muktamar NU Dipersingkat. Foto: 1.500 anggota Banser Nahdlatul Ulama (NU) siap amankan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Lampung, 22-24 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Pengarah (SC) Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34, Muhammad Nuh mengatakan, panitia sudah merampungkan materi-materi yang akan dibahas dalam sidang komisi-komisi dan sidang pleno. Namun, karena digelar di masa pandemi Covid-19, pembahasan materi-materi Muktamar nantinya akan dipersingkat.

Nuh menjelaskan, Muktamar NU ke-34 akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung Tengah pada Rabu (22/12) pagi. Acara pembukaan juga akan dihadiri Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin yang juga merupakan Mustasyar PBNU.

Baca Juga

"Insya Allah semuanya (materi-materi) sudah disiapkan dengan baik. Besok pagi kan pembukaan, insya Allah Pak Presiden. Di samping itu, Pak Wapres juga hadir sebagai Mustasyar," ujar Nuh saat dihubungi Republika, Selasa (21/12).

Setelah acara pembukaan, menurut dia, kemudian dilanjutkan dengan sidang pleno dan sidang komisi-komisi. Namun, menurut dia, waktu pembahasan materi dalam sidang-sidang tersebut akan dipersingkat. Karena, Muktamar kali ini juga hanya digelar selama dua hari pada 22-23 Desember 2021.

"Mudah-mudahan bisa dipersingkat karena waktunya sih gak mungkin kita seperti biasanya. Program komisi itu yang biasanya enam jam itu nanti kita kompres, kita padatkan jadi empat jam lah," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana KH M Imam Aziz menegaskan bahwa dalam acara pembukaan nantinya akan diterapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dengan jumlah peserta terbatas, maksimal 500 orang.

"Kita sudah mendesain itu semua sesuai dengan aturan pemerintah," ujar Imam.

Menurut Imam, semua peserta yang hadir pada pembukaan juga dites swab PCR. Hal tersebut guna memastikan tidak ada penularan virus Covid-19 di arena Muktamar. Jarak tempat duduk peserta juga sudah diatur sesuai prokes.

Bahkan, ada duta-duta prokes dari mahasiswa kedokteran yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama Medical Student Association (Numsa) untuk mengingatkan penerapan prokes kepada peserta yang abai.

Pembukaan Muktamar Ke-34 NU ini juga akan disiarkan secara langsung melalui kanal-kanal Youtube dan ditampilkan di beberapa layar yang ditempatkan di titik-titik tertentu lokasi Muktamar. Dengan demikian, peserta dan Nahdliyin yang berada di luar Pondok Pesantren Darussa'adah dapat mengikuti momen tersebut secara langsung di tempat masing-masing tanpa perlu hadir memenuhi arena pembukaan.

Setelah cara pembukaan, peserta akan melanjutkan kegiatan tersebut dengan mengikuti sidang tata tertib dan laporan pertanggungjawaban di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung pada Rabu (22/12) sore hingga malam.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan agenda sidang komisi pada Kamis (23/12). Sidang ini akan dilaksanakan lebih singkat dari muktamar-muktamar sebelumnya mengingat adanya keharusan menjaga prokes. Sidang komisi ini dijadwalkan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Komisi Bahtsul Masail Maudhu'iyah bertempat di Auditorium UIN Raden Intan Lampung, Komisi Bahtsul Masail Qanuniyah berlokasi di Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, dan Komisi Bahtsul Masail Waqiiyah digelar di Pondok Pesantren Darussa'adah.

Sementara itu, Komisi Program ditempatkan di Universitas Malahayati, Komisi Organisasi di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, dan Komisi Rekomendasi di Fakultas Keguruan Universitas Lampung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement