Selasa 28 Dec 2021 12:41 WIB

Perluas Layanan, Mitratel dan Alita Bangun 6.000 Km Serat Optik

Kerja sama Mitratel-Alita diharapkan memperkuat jaringan serat optik 5G.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
jaringan 5G (ilustrasi). PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dan PT Alita Praya Mitra (Alita) melakukan kerja sama untuk memperluas cakupan layanan serat optik untuk jaringan 5G.
Foto: BBC
jaringan 5G (ilustrasi). PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dan PT Alita Praya Mitra (Alita) melakukan kerja sama untuk memperluas cakupan layanan serat optik untuk jaringan 5G.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dan PT Alita Praya Mitra (Alita) melakukan kerja sama untuk memperluas cakupan layanan serat optik. Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan dan penyewaaan 6.000 kilometer (km) jaringan serat optic secara nasional.

Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya mengatakan, perjanjian kerja sama ini merupakan satu bentuk kolaborasi bersama dalam mewujudkan sinergi antara kedua perusahaan untuk meningkatkan penetrasi fiberisasi di Indonesia.

Baca Juga

“Layanan serat optik ini akan mendukung dan meningkatkan kualitas serta kuantitas implementasi internet baik mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G, maupun fixed broadband FTTx,” ungkap Teguh dalam keterangan resminya dikutip Selasa (28/12).

Lingkup kerja sama ini berupa pembangunan dan pemasaran terhadap 6.000 kilometer jaringan serat optik khususnya di wilayah Sulawesi, Sumatera dan Jawa yang akan dibangun serta dioperasikan oleh Mitratel dan dikerjasamakan bersama Alita. 

Kerja sama ini diharapkan memperkuat jaringan serat optik untuk mendukung fiberisasi gelaran 5G secara lebih masif dan penguatan 4G yang dilakukan operator seluler guna meningkatkan kualitas layanan mobile broadband hingga mencapai kecepatan di atas 1 Gbps disisi penggunanya. 

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan kerja sama pembangunan jaringan serat optik antara Mitratel dengan Alita merupakan aksi organik sesuai rencana perseroan untuk memperkuat infrastruktur Digital Ecosystem di Indonesia. Pembangunan jaringan serat optik sepanjang 6.000 kilometer di 5 Provinsi akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower. 

"Hal ini selaras dengan rencana dan program perseroan dalam mendukung implementasi teknologi 5G di Indonesia dan Digital Ecosystem diantaranya IoT, small cell dan edge computing," kata Theodorus.

Selain melalui aksi organik pembangunan jaringan serat optik, perseroan telah melakukan kerja sama sewa jaringan serat optik milik PT Telkom Indonesia. Dengan adanya portofolio serat optik di Mitratel diharapkan dapat mendukung operator telekomunikasi dalam memaksimalkan kapasitas yang diperlukan guna mewujudkan transformasi digital  di Indonesia.

Berdasarkan prospektus Mitratel, sejumlah 11.851 menara Mitratel (51 persen) telah tersambung dengan jaringan serat optik. Dengan pembangunan 6.000 kilometer tambahan jaringan baru ini akan semakin mempercepat pemenuhan kebutuhan para operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia.

Sementara, saat ini Alita telah memiliki lebih dari 8.000 kilometer jaringan serat optik di berbagai wilayah di tanah air dan mendukung operator seluler dalam melakukan gelaran 5G di beberapa kota di Indonesia. Layanan serat optik yang diberikan Alita merupakan solusi menyeluruh melingkupi dan tidak terbatas pada penyediaan layanan fiber access network (FTTx), manage service, active network, smart pole, dan site access termination. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement