Rabu 29 Dec 2021 05:55 WIB

Mentan Sebut Sektor Pertanian Menjanjikan Bagi Milenial

Paradigma generasi milenial harus diubah terkait pertanian.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Syahrul menyebut, sektor pertanian menjanjikan bagi milenial.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Syahrul menyebut, sektor pertanian menjanjikan bagi milenial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Indonesia merupakan negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar selain Amerika Serikat, China, dan India. Sebagai negara tropis, Indonesia dikaruniai sumber daya alam melimpah.

Melihat fakta itu, ujarnya, yang paling tersedia bagi bangsa ini yaitu pertanian. "Menurut saya paling tersedia adalah pertanian. Pertanian bukan hanya soal makanan untuk kesehatan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan," tutur Syahrul dalam webinar, Selasa (28/12).

Baca Juga

Menurutnya, sektor pertanian menjanjikan bagi generasi milenial. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan.

"Bahkan saya ingin katakan kalau kau mau tidak miskin bertanilah. Bertani itu pasti hebat menjadi petani milenial pasti keren," tutur dia.

Syahrul menegaskan, paradigma generasi milenial harus diubah terkait pertanian. Ia menjelaskan, pertanian bukan sesuatu yang miskin dan kotor. 

Maka demi mengubah paradigma tersebut, Kementan menargetkan 2,5 juta petani milenial bisa masuk dalam ekosistem pertanian. "Di Kementan, yang pertama memang harus membangun konsepsi dalam 5 tahun ini harus 2,5 juta petani milenial yang sudah masuk di Kementan. Yang kita lakukan sekarang sudah 1 juta lebih, semua yang sudah dilatih," ujar dia.

Hanya saja, kata Syahrul, Kementan tidak bisa berdiri sendiri, melainkan butuh dukungan dari pemerintah daerah seperti gubernur hingga bupati demi mencapai target 2,5 juta petani milenial. "Bupati harus bisa mendorong, saya punya konsep setiap satu desa ada 20 petani milenial dan 20 milenial itu 15 laki-laki 5 perempuan itu minimal," kata Syahrul.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement