Rabu 29 Dec 2021 22:12 WIB

Perubahan Prilaku, Bank DKI Siapkan Ekosistem Digital

Pengembangan IT yang dilakukan Bank DKI dilandaskan pada dukungan terhadap pemerintah

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Gita Amanda
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan layanan ke arah digital.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan layanan ke arah digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan layanan ke arah digital. Menurut dia, hal itu seiring dengan adanya perubahan perilaku nasabah dan masyarakat.

“Pengembangan IT yang kami lakukan dilandaskan pada dukungan Bank DKI terhadap program-program pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” kata Herry di Jakarta, Rabu (29/12) di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga

Menurut dia, hal itu diimplementasikan melalui JakOne Community Apps. Sehingga, bisa menghadirkan solusi kebutuhan perbankan. "JakOne Community Apps merupakan layanan perbankan digital untuk mendorong penerapan inklusi keuangan,” lanjut dia.

Tak sampai di sana, pihaknya juga terus melakukan pengembangan produk dan digital. “JakOne Mobile sendiri merupakan aplikasi layanan keuangan yang terdiri dari Mobile Banking dan Mobile Wallet yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi,” ucap dia.

Berdasarkan pengakuannya, JakOne Mobile saat ini telah memiliki lebih dari 1 juta pengguna dan ribuan merchant. Terbaru, Bank DKI meluncurkan JakOne Abank di Pasar Santa Jakarta, dengan tujuan mendorong penerapan inklusi keuangan serta memperluas akseptansi pembayaran.

“Digitalisasi sebagai enabler transformasi bisnis Bank DKI diharapkan dapat merubah mindset Bank DKI,” tambah Herry.

Sebagai informasi, Bank DKI telah memulai sejumlah rangkaian Transformasi 5.0.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement