Kamis 30 Dec 2021 16:17 WIB

Gerindra Minta Kader tak Terbelah Soal Capres Prabowo atau Sandi

Gerindra klaim secara internal kompak jelang Pilpres 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Sandiaga Uno.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan ihwal calon presiden (capres) dari partainya merupakan urusan internal. Ia meminta agar tak ada framing yang menyebut seakan Partai Gerindra terbelah karena akan mengusung Prabowo Subianto atau Sandiaga Salahuddin Uno.

"Saya pikir kemauan beberapa pihak untuk melakukan framing-framing misalnya untuk kemudian menyatakan bahwa Prabowo yang maju atau Sandi yang maju. Itu tidak akan berpengaruh banyak di internal Gerindra karena kami kompak, kami satu komando," ujar Dasco lewat keterangannya yang diunggah di Instagram pribadinya, Kamis (30/12).

Baca Juga

Dasco menegaskan, Partai Gerindra saat ini tengah fokus melakukan konsolidasi di internal. Sehingga ia meminta seluruh kader tak terpengaruh dan terbelah dengan adanya framing terkait capres untuk 2024.

"Tidak perlu juga kader menanggapi framing-framing yang kemudian mengarahkan pilihan Gerindra pada opsi-opsi atau orang-orang tertentu. Marilah kita di Gerindra bekerja, karena kita yang paling tahu bagaimana Gerindra dan kita paling tahu apa yang akan kita lakukan nanti," ujar Dasco.

Sebelumnya, Sandiaga sudah angkat bicara usai dituding merekayasa forum ijtima ulama untuk mendeklarasikannya sebagai capres di 2024. Ia menegaskan, fokusnya saat ini adalah menjalankan tugas sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

"Sekarang saya fokusnya di Parekraf, tidak kepikiran sama sekali untuk melakukan hal-hal yang lain," ujar Sandiaga lewat keterangannya, Senin (20/12).

Tugasnya saat ini adalah memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19. Tujuannya agar ekonomi dapat Indonesia dapat bangkit dan lapangan pekerjaan kembali terbuka.

Ia sendiri memuliakan dan menghargai pendapat para ulama. Sebab mereka adalah waratsatul anbiya atau pewaris para Nabi. "Ulama itu adalah panutan saya dan kami sangat memuliakan nasehat dari para ulama-ulama," ujar Sandiaga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement