Kamis 30 Dec 2021 20:43 WIB

Produksi Ikan Nelayan Sungailiat Senilai Rp 130,8 Miliar

Capaian itu melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 97 miliar,

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Nelayan mengeluarkan ikan dari kapal (ilustrasi). Produksi ikan nelayan di Sungailiat, Provinsi Bangka Belitung, senilai Rp 130,8 miliar.
Foto: ANTARA/JOJON
Nelayan mengeluarkan ikan dari kapal (ilustrasi). Produksi ikan nelayan di Sungailiat, Provinsi Bangka Belitung, senilai Rp 130,8 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Nilai produksi ikan hasil tangkapan nelayan yang melakukan pembongkaran di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2021 tercapai Rp 130,8 miliar dari volume produksi 5.000 ton lebih.

"Nilai produksi semua jenis ikan hasil tangkapan nelayan selama 2021 tercatat Rp 130,8 miliar atau melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 97 miliar," kata Sub Koordinator Operasional Pelabuhan, PPN Sungailiat, Purwanti, di Sungailiat, Kamis (30/12).

Baca Juga

Dia mengatakan, nilai produksi itu kemungkinan terjadi peningkatan sampai akhir Desember 2021. Karena masih terdapat sejumlah nelayan yang melakukan penangkapan ikan.

Capaian produksi tersebut, kata dia, berasal dari 325 kapal nelayan yang mendaratkan ikan atau melakukan pembongkaran hasil tangkapan dengan jenis alat tangkap yang dipergunakan pancing ulur, payang, gillnet tetap, gillnet hanyut, mini pursesine dan bubu. "Hasil ikan tangkapan nelayan ditentukan kondisi cuaca di daerah penangkapan saat itu, dimana kondisi gelombang pasang yang disertai angin kencang biasanya hasil tangkapan mengalami penurunan," jelas Purwanti.

Dia mengatakan, distribusi penjualan ikan disesuaikan dengan kualitas ikannya, untuk ikan kualitas ekspor oleh nelayan dijual ke perusahaan eksportir sedangkan ikan kualitas lokak akan dijual langsung ke pasar tradisional atau di pelelangan. Diingatkan seluruh nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan baik yang menggunakan kapal penangkapan agar tetap memperhatikan keselamatan dengan melengkapi alat keselamatan karena perubahan cuaca di laut dapat terjadi kapan saja.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement