Jumat 07 Jan 2022 17:10 WIB

Demo Membesar, Presiden Kazakhstan Izinkan Tembakan Langsung tanpa Peringatan

Rakyat Kazakhstan melakukan aksi demonstrasi terkait kenaikan harga bahan bakar gas

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Petugas polisi anti huru hara menyiapkan senjata mereka ketika mereka mencoba untuk menghentikan demonstran selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022.
Foto: AP/Vladimir Tretyakov
Petugas polisi anti huru hara menyiapkan senjata mereka ketika mereka mencoba untuk menghentikan demonstran selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, NUR SULTAN -- Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memerintahkan militer dan layanan penegakan hukum menggunakan kekuatan mematikan terhadap apa yang dia sebut sebagai "teroris", Jumat (7/1/2022). Militer diizinkan untuk melepaskan tembakan tanpa peringatan kepada mereka.

Seperti dilansir laman Sputnik, Jumat, Tokayev mengatakan, setidaknya 20 ribu pria bersenjata menyerang kota terbesar, Almaty. Menurutnya, perusuh bersenjata dilatih dan dikoordinasikan terpusat.

Baca Juga

"Teroris akan dimusnahkan jika mereka menolak untuk menyerah," katanya. Tokayev juga berterima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas tanggapan cepat dari seruannya mengenai pasukan penjaga perdamaian.

Dia juga menekankan bahwa aliansi militer pimpinan Rusia, Collective Security Treaty Organization (CSTO) hanya akan berada di negara itu untuk waktu yang singkat. Kazakhstan mengalami peningkatan aksi protes yang dimulai pada Ahad (2/1/2022).