Selasa 11 Jan 2022 19:03 WIB

Akibat Lonjakan Infeksi, AS Minta Nakes Tetap Bekerja Walau Positif Covid-19

Banyak rumah sakit di AS kekurangan nakes karena banyak yang izin menjalani karantina

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Perawatan pasien Covid-19 di ICU Sharp Chula Vista Medical Center, California, Amerika Serikat. Banyak rumah sakit di AS kekurangan nakes karena banyak yang izin menjalani karantina.
Foto:

"Namun yang kami tahu adalah bahwa rumah sakit tidak mengharapkan lebih banyak pasien dalam beberapa hari mendatang daripada yang dapat mereka rawat dengan sumber daya saat ini," ujarnya menambahkan.

Emerson-Shea mengatakan banyak pekerja rumah sakit telah terpapar virus, baik yang sakit atau merawat anggota keluarga yang terkena virus tersebut. Kendati begitu, Asosiasi Perawat Kalifornia yang beranggotakan 100 ribu orang menentang keputusan pemerintah.

Pihaknya memperingatkan langkah untuk tetap membiarkan yang positif Covid-19 bekerja akan menyebabkan lebih banyak infeksi. Ketua Asosiasi tersebut, Cathy Kennedy, menuding Gubernur Gavin Newsom dan para pemimpin kesehatan negara bagian lainnya menempatkan kebutuhan perusahaan perawatan kesehatan di atas keselamatan pasien dan pekerja.

"Kami ingin merawat pasien kami dan melihat mereka menjadi lebih baik – tidak berpotensi menginfeksi mereka," ujarnya.

Awal bulan ini di Rhode Island, rumah sakit jiwa negara bagian dan pusat rehabilitasi mengizinkan staf yang dites positif Covid-19 tetapi tidak menunjukkan gejala untuk bekerja. Di Rumah Sakit Jackson Memorial Miami, kepala petugas medis Dr. Hany Atallah mengatakan mereka belum mencapai titik puncaknya dan bahwa pekerja yang dites positif harus pergi selama lima hari. "Kami masih harus sangat berhati-hati untuk mencegah penyebaran di rumah sakit," katanya.

Seorang perawat di Jackson Memorial Kevin Cho Tipton mengerti alasan rumah sakit ingin sekali karyawannya kembali setelah lima hari diisolasi. Namun dia khawatir tentang potensi risiko, terutama untuk pasien dengan risiko infeksi yang lebih tinggi, seperti mereka yang menerima transplantasi. "Ya, Omicron kurang mematikan tapi kami masih belum tahu banyak," katanya.

Di Eropa, Prancis pekan lalu mengizinkan petugas kesehatan dengan gejala ringan atau tanpa gejala untuk tetap merawat pasien daripada mengisolasi diri. Di daerah Phoenix, Dignity Health, operator rumah sakit besar, mengirim memo kepada anggota staf yang mengatakan mereka yang terinfeksi virus yang merasa cukup sehat untuk bekerja dapat meminta izin dari manajer mereka kembali merawat pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement