REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sertifikasi dosen merupakan proses pemberian sertifikat pendidik kepada dosen. Program sertifikasi dosen (serdos) ini sendiri diketahui memiliki sejumlah tujuan. Mulai dari untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, sampai meningkatkan kesejahteraan dosen yang bersangkutan. Sehingga, jika ingin lulus serdos harus melewati beberapa tahapan dalam sertifikasi dosen ini.
Pada serdos tahun 2021, Ditjen Dikti memberikan istilah SMART (Simple, Modern, More Informative, Accountable, Responsive, and Transparent), jadi sekarang ada sertifikasi dosen SMART.
Ketentuan pelaksanaan Serdos mulai tahun 2021, mengacu kepada Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Nomor 92/E/KPT/2021 tanggal 1 Juli 2021 tentang Pedoman Operasional Sertifikasi Pendidik untuk Dosen. Lalu ada perubahan dari pedoman sertifikasi dosen tahun sebelumnya, dimana dari yang sebelumnya terdiri dari lima tahapan, diringkas menjadi tiga tahapan saja yaitu T1, T2, dan T3.
Lebih jelasnya, T1 adalah tahap dimana dosen mulai menyusun Portofolio dosen. T2 adalah proses yang terdiri dari tiga hal, dimulai dari Penilaian Persepsional yang dilakukan oleh institusi tempat dosen mengajar. T3 adalah tahap akhir di dalam Serdos Smart Tahun 2021, yang terdiri dari tiga hal. Pertama adalah penilaian terhadap dokumen PDD-UKTPT (Pernyataan Diri Dosen pada Unjuk Kerja Tridharma Perguruan Tinggi) yang dulunya dikenal dengan istilah Deskripsi Diri. Kedua adalah Penentuan Kelulusan, dan terakhir dilakukan Penerbitan Kelulusan.
Berdasarkan Surat Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 4473/E4/KK.01.01/2021 menyatakan bahwa, serdos Gelombang IV Tahun 2021, diperuntukkan bagi Dosen di lingkungan Kemendikbud Ristek yang telah lolos D4, pada Serdos Gelombang II Tahun 2020. Namun tidak dapat diproses lebih lanjut, karena keterbatasan kuota pada Serdos Tahun 2020.
Proses sertifikasi dosen Gelombang 4 Tahun 2021 yang dilalui peserta serdos, dimulai dari jadwal penyusunan PDD-UKTPT, pengajuan DYS dan Sinkronisasi SISTER PT oleh PSD-PTU (Panitia Sertifiaksi Dosen- Perguruan Tinggi Pengusul), penilaian Portofolio DYS oleh Asesor PTPS (Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen), Yudisium Internal PTPS (Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen), dan diakhiri dengan Yudisium Nasional.
Sehubungan telah diumumkannya hasil serdos gelombang 4 tahun 2021 pada http://sister.kemdikbud.go.id, terdapat 33 dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang dinyatakan Lulus Sertifikasi Dosen, diantaranya ada 2 dosen prodi Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Informatika Universitas BSI yang lulus Sertifikasi Dosen pada gelombang 4 Tahun 2021 yakni Sifa Fauziah dan Ade Sri Mulyani.
Menanggapi hal tersebut, Sifa Fuziah menyampaikan rasa bersyukurnya karena berkesempatan mengikuti sertifikasi dosen gelombang 4, tahun 2021 dengan menggunakan Serdos SMART. Ia juga menambahkan bahwa, kelulusanya dan beberapa rekan dosen Universitas BSI, tidak terlepas atas dukungan dari kampus.
“Saya sangat bersyukur karena saya termasuk salah satu dosen yang berpeluang untuk mengikuti Serdos SMART Tahun 2021 gelombang 4. Ini adalah kesempatan besar yang tidak boleh dilewatkan untuk mengikuti proses Serdos SMART Tahun 2021. Walaupun hanya diberikan waktu yang lebih singkat dari gelombang sebelumnya. Terima kasih saya ucapkan kepada Universitas BSI atas Kelulusan saya dan dosen-dosen Universitas BSI yang lain. Kelulusan ini tidak lepas dari dukungan penuh dari kampus. Melalui bagian Pengembangan Dosen Universitas BSI yang memberikan pendampingan secara intens kepada saya dan rekan-rekan dosen Universitas BSI yang lain,” ujar Sifa Fauziah.
Sementara itu, Kaprodi Sistem Informasi Akuntansi, Adi Supriyatna mengungkapkan rasa bangganya terhadap dosen Universitas BSI yang lulus Sertifikasi Dosen. Menurutnya kelulusan serdos tersebut, tak lepas dari usaha, dan kerja keras dosen dalam melewati beberapa tahap.
“Selamat kepada dosen Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI yang telah berhasil Lulus Sertifikasi Pendidik Profesional. Semoga semakin sukses dalam berkarier sebagai dosen sertaturut dalam mencerdaskan anak-anak bangsa,” tutup Adi.
