REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengajak kaum muslimin untuk membumikan salam. Ajakan ini disampaikan Kamaruddin saat mengisi Kajian Rutin Virtual Kitab Shahih Bukhari seri ke-14 yang digelar Ditjen Bimas Islam secara daring, Ahad (16/1) malam.
“Menebarkan salam adalah bagian dari tuntunan agama. Ini adalah bagian dari kesalehan sosial, bagaimana kita merefleksikan ajaran Islam dalam kehidupan sosial. Ini sangat penting sekali untuk menjelaskan bahwa agama Islam adalah agama yang damai,” ujar Dirjen.
Menurut Dirjen, dengan menyebarkan salam, baik kepada orang yang dikenal maupun yang tidak kenal, akan menumbuhkan perasaan saling menyayangi. Pasalnya, kalimat salam yang sering diucapkan kaum muslimin memiliki makna mendalam, yakni doa keselamatan dan keberkahan untuk orang lain.
“Salam itu bukan hanya simbol ucapan saja, tetapi menjadi simpul tali silaturahmi. Ini membuktikan betapa Islam adalah ajaran yang damai. Salam ini juga ternyata adalah sebuah instrumen yang sangat penting sekali yang kadang kita sendiri tidak memaknainya secara sempurna,” jelasnya.
Guru Besar Ilmu Hadits Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini menambahkan, salam bisa menjadi wajah seseorang saat bergaul dalam kehidupan. “Salam itu berkaitan sangat erat dengan cara kita dalam berinteraksi sosial di tengah masyarakat,” tegasnya.
“Semoga kita semua bisa menebarkan salam terhadap orang yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal,” kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam kajian rutin virtual yang diikuti jajaran Ditjen Bimas Islam dari pusat hingga daerah, serta masyarakat umum.