REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengajak Polisi Diraja Malaysia bekerja sama dalam penyelesaian masalah-masalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, perlu kordinasi bersama dengan Kepolisian Malaysia, dalam menutup celah penyeludupan PMI ilegal dari Indonesia, yang nekat ke negeri jiran tersebut.
Hal tersebut dikatakan Listyo, saat menerima kunjungan Kepala Kepolisian Malaysia, Inspector General of Police Tan Sri Acryl Sani bin Abdullah Sani di Mabes Polri, Jakarta. “Terkait permasalahan yang kerap menimpa PMI tersebut, diperlukan adanya sinergisitas, komunikasi, dan kordinasi kedua lembaga kepolisian negara,” ujar Sigit, Selasa (25/1).
Sigit mengatakan, kerja sama tersebut, menghendaki pemberantasan, dan menutup celah, jalur-jalur ilegal penyaluran PMI ke Malaysia. “Terkait dengan isu, khususnya di sini beberapa waktu lalu baru juga menghadapi isu imigran gelap yang masuk ke sana (Malaysia) dan menyelundup. Kalau kita lihat dari data hampir setiap hari selalu ada dan ini akan sangat bagus jika melalui jalur legal," kata Sigit.
Selain membahas soal pemberantasan penyaluran PMI ilegal, pertemuan antara Kapolri dengan Kepolisian Malaysia, juga membahas soal penanganan Covid-19. Dihadapan Kepala Kepolisian Malaysia, Listyo mengungkapkan peran serta dari pemerintah Indonesia, bersama-sama TNI-Polri, serta seluruh elemen masyarakat yang saling bergotong royong serta berperan aktif dalam hal penanganan pandemi Covid-19.
"Bersama pemerintah dan pihak terkait lainnya, dokter dari TNI dan Polri juga dikerahkan untuk menangani pandemi Covid-19," kata Sigit.