Kamis 27 Jan 2022 20:09 WIB

Kali Keenam, Korut Tembakkan Dua Rudal

Rudal diluncurkan dari kota pantai timur Hamhung di Korea Utara

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara menunjukkan pelepasan tembakan rudal pemandu taktis, Senin (17/1/2022).
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service
Foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara menunjukkan pelepasan tembakan rudal pemandu taktis, Senin (17/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG — Pemerintah Korea Utara (Korut) melanjutkan uji coba senjata dengan menembakkan dua rudal balistik jarak pendek yang diduga menuju ke arah wilayah Laut Timur. Ini merupakan uji coba keenam yang dilakukan negara terisolasi itu pada tahun ini.

Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa rudal diluncurkan dari kota pantai timur Hamhung di Korut. Otoritas intelijen Seoul dan Amerika Serikat (AS) sedang melakukan analisis terperinci.

Baca Juga

Peluncuran terjadi hanya sehari setelah militer Korsel mengklaim Korut telah menembakkan dua rudal jelajah. Meski demikian, Pyongyang belum mengkonfirmasi peluncuran tersebut.

Jika dikonfirmasi, peluncuran Korut akan menjadi rudal keenam Pyongyang bulan ini. Negara itu tengah meningkatkan tes untuk memperkuat pertahanan terhadap apa yang diklaimnya sebagai AS yang bermusuhan.

Korut telah melakukan empat uji coba rudal yang dikonfirmasi pada Januari, termasuk rudal hipersonik yang baru dikembangkan. Negara yang dipimpin Kim Jong-un itu juga mengisyaratkan untuk memulai kembali semua kegiatan pertahanan yang ditangguhkan sementara, mengacu pada moratorium yang diberlakukan sendiri sejak 2017 pada pengujian senjata nuklir dan rudal jarak jauh.

Selama pertemuan Politbiro Partai Buruh yang berkuasa pekan lalu, Kim Jong-un mengatakan ancaman AS telah mencapai garis bahaya yang tidak dapat diabaikan, mendesak pejabat pertahanan untuk mulai segera memperkuat sarana fisik Korut untuk melawan apa yang disebut sebagai gerakan bermusuhan Washington.

Pemerintahan AS yang dipimpin Presiden Joe Biden telah mengecam tes peluncuran rudal Korut. Negara itu telah memberlakukan sanksi baru pekan lalu, menarik peringatan dari Kementerian Luar Negeri Korut tentang tanggapan yang lebih kuat dan lebih jelas, jika Washington melanjutkan sikap konfrontasinya.

Kim Jong-un juga berbicara tentang sanksi dalam pertemuan Politbiro, menyebutnya sebagai tindakan bodoh dan menuduh Washington berusaha mencabut haknya untuk membela diri dari Korut. Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pekan lalu mengkritik langkah agresif Korut, dengan presiden AS bersumpah bahwa Washington masih akan melanjutkan upayanya untuk berdialog.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement