Senin 31 Jan 2022 13:34 WIB

Pola Kekerasan dan Korban Meninggal dalam Kerangkeng Manusia Terungkap

Komnas HAM mendapati korban meninggal akibat kekerasan di dalam kerangkeng.

Rep: Rizkyan Adiyudha, Bambang Noroyono, Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Temuan kerangkeng manusia di rumah tersangka korupsi bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.
Foto: Istimewa
Temuan kerangkeng manusia di rumah tersangka korupsi bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pola kekerasan dan dugaan tindak pidana dalam kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Sumatra Utara, Terbit Rencana Peranginangin, perlahan terungkap. Keberadaan kerangkeng diduga mengarah pada praktik tindak pidana melanggar hukum dan pelanggaran hak asasi manusia.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam hasil investigasinya menyebut telah menemukan pola kekerasan yang terjadi dalam kerangkeng manusia di rumah Terbit Rencana. Bahkan, kekerasan itu berujung pada hilangnya nyawa seseorang.

Baca Juga

"Kami menemukan pola kekerasan ini berlangsung, siapa pelaku, bagaimana caranya, pakai alat apa tidak," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Jakarta, Senin (31/1/2022). Dia mengatakan, tindak kekerasan yang dilakukan dalam kerangkeng tersebut juga kerap memakai alat tertentu. Dia melanjutkan, ada juga istilah-istilah khusus yang dipakai saat kekerasan itu berlangsung.

"Misal kayak mos, gas, atau dua setengah kancing. Itu istilah dalam konteks penggunaan kekerasan," katanya.

Komnas HAM juga menemukan tindak kekerasan itu sudah berujung pada kematian para penghuni. Berdasarkan informasi, Komnas HAM mendapati bahwa lebih dari dua korban nyawa melayang akibat kekerasan yang terjadi di lokasi itu. "Kami dapatkan dari berbagai pihak memang lebih dari dua. Kematian tersebut ditimbulkan dari tindak kekerasan," kata Choirul Anam.

Rencananya temuan Komnas HAM ini akan dikonfirmasi kepada Terbit Rencana yang saat ini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menegaskan, lembaganya akan terbuka untuk bekerja sama dengan aparat penegak hukum lain terkait temuan kerangkeng manusia. Dia melanjutkan, siap memberikan informasi terkait temuan kerangkeng manusia di rumah salah satu tersangka kasus korupsi yang ditangani KPK tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement