Kedua
Bulan Rajab disebut juga Rajab Al Fard (Bahasa Arab untuk, Rajab yang menyendiri) karena terpisah dari tiga bulan suci lainnya yang berurutan, yaitu, Dhul-Qidah, Dhul-Hijjah dan Muharram, bulan Rajab berlangsung lima bulan setelah mereka.
Ketiga
Bulan Rajab memiliki nama lain yaitu Rajab Mudar, sesuai dengan hadits Nabi bersabda, “Sedangkan bulan rajab adalah bulan Mudzar yaitu bulan yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (Bukhari dan Muslim)
Mudar adalah suku Arab dan Rajab dinamai menurut namanya, karena suku itu dulu sangat menghormati bulan ini dan menjaga kesuciannya.
Keempat
Bulan Rajab adalah bulan Al-Israa dan Al-Miraj. Karena di waktu Rajab ini terjadinya Al-Israa dan Al-Miraj, perjalanan malam yang ajaib dan kenaikan Nabi ke surga, yang dengannya Allah SWT memuliakan Nabi Muhammad.
Sehubungan dengan perjalanan ini, Allah SWT menyatakan,dalam surat Al Isra ayat 1,
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Al qur'an mengacu pada Al-Miraj (Nabi Muhammad naik ke surga), dalam surat An-Najm ayat 12-15,
أَفَتُمَارُونَهُ عَلَىٰ مَا يَرَىٰ.وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ.عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَىٰ.
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ
Apakah kamu (kaum musyrik Makkah) hendak membantahnya (Nabi Muhammad) tentang apa yang dilihatnya itu (Jibril)?
Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.
Mukjizat Al-Israa dimaksudkan untuk menghormati Rasul, menguatkan hatinya, dan menunjukkan kepadanya kerajaan langit dan bumi. Itu juga dimaksudkan untuk menghibur Nabi setelah kematian pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah dan setelah penderitaan yang dia alami di Taif di mana orang-orang menyerangnya.n Ratna Ajeng Tejomukti