REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Brian Sri Prahastuti memastikan, pemerintah telah memperkuat layanan fasilitas kesehatan (faskes) untuk menghadapi kenaikan kasus Covid-19 varian omicron. Faskes yang disiapkan baik untuk rujukan seperti rumah sakit maupun faskes primer seperti puskesmas, klinik, dan telemedisin.
"Kapasitas layanan faskes tergantung jumlah nakes, ketersediaan obat, dan alat kesehatan, termasuk jumlah tempat tidur, ICU, ventilator, dan oksigen. Nah ini semua sudah diperkuat, agar seimbang dengan jumlah kasus yang ditangani," kata Brian, dikutip dari siaran pers KSP, Sabtu (12/2).
Brian menegaskan, faskes rujukan saat ini sudah menambah kapasitas tempat tidur dan ICU, dengan membuat tenda RS darurat dan mengkonversi ruang rawat biasa menjadi ruang isolasi Covid-19 dan ICU. Selain itu ada penambahan stok obat dan alat kesehatan.
• Pengumuman Lomba Menulis Retizen: Covid Naik Lagi, Bagaimana Nasib PTM?
"Jumlah nakes baik dokter maupun perawat terus ditambah. Pengaturan shift juga sudah diatur sedemikian rupa, agar jika ada nakes kelelahan atau terpapar bisa segera teratasi," kata Brian.
Sementara untuk faskes primer lebih difokuskan pada penanganan dan pemantauan pasien tanpa gejala dan bergejala ringan. "Dengan begitu RS hanya menangani kasus sedang, berat, dan kritis. Ini strateginya," kata dia.
Brian juga mengungkapkan, pemerintah mengaktifkan kembali pembiayaan kasus Covid-19 yang digunakan untuk insentif nakes, penyediaan obat, dan perawatan pasien Covid-19. "Termasuk merekrut dokter untuk ditempatkan di RS darurat, RSUD, dan puskesmas," kata dia.
Untuk memastikan upaya pemerintah berjalan sesuai yang diharapkan, Brian mengatakan, Kantor Staf Presiden terus melakukan pemantauan dan verifikasi lapangan terkait kesiapan faskes, kecukupan obat, dan alat kesehatan. "Kita juga akan kawal kesiagaan satgas di pusat dan daerah terutama untuk potensi terjadinya krisis," kata dia.
Seperti diketahui, per 11 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, BNPB melaporkan jumlah kasus harian positif Covid-19 sebanyak 40.489 kasus. DKI Jakarta menjadi wilayah yang melaporkan kasus tertinggi dalam 24 jam terakhir.