Ahad 20 Feb 2022 13:38 WIB

Pascabanjir, Aliran Sungai Cisuda Sukabumi Dinormalisasi

Banjir ini dikarenakan curah hujan yang tinggi sehingga debit air tidak tertampung

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melihat dampak banjir dari aliran Sungai Cisuda, Kota Sukabumi, Sabtu (19/2/2022).
Foto: riga nurul iman
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melihat dampak banjir dari aliran Sungai Cisuda, Kota Sukabumi, Sabtu (19/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemkot Sukabumi akan melakukan normalisasi aliran Sungai Cisuda yang luapan airnya pada waktu hujan menyebabkan banjir pada Kamis (17/2/2022) lalu. Langkah tersebut sebagai bentuk antisipasi terjadinya bencana kembali.

Sebelumnya bencana banjir melanda Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros akibat luapan Sungai Cisuda. Di mana di Kelurahan Jayaraksa ada 3 RW terdampak yakni 696 KK yang terdiri atas 1.670 jiwa dan rumah rusak yakni 46 rumah rusak berat, 38 rusak sedang, dan 146 rusak ringan.

Baca Juga

'' Rencananya aliran Sungai Cisuda dengan PSDA Provinsi akan dinormalisasi salah satunya pengerukan mulai Senin (21/2/2022),'' ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Imran Wardhani kepada Republika, Ahad (20/2/2022). Hal ini untuk mencegah terulangnya bencana banjir di tengah tingginya intensitas hujan.

Imran mengatakan, banjir ini dikarenakan curah hujan yang tinggi sehingga debit air tidak tertampung dan meluap. Di mana durasi hujan selama 4 jam alibat cuaca ekstrem.

Di sisi lain lanjut Imran, BPBD juga akan memulai proses rehabilitasi dampak kerusakan. '' Kami masih menunggu arahan dari pimpinan seperti apa dan berdasarkan data laporan yang divalidasi,'' kata dia.

Seperti diketahui Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyerahkan bantuan Rp 2 miliar untuk penanganan banjir di Baros. Rinciannya Rp 1,5 miliar dari provinsi dan Rp 500 juta berasal dari zakat orang baik yang dititipkan melalui gubernur.

'' Dana tersebur salah satunya untuk rehabilitasi rumah terdampak banjir,'' ungkap Imran. Apalagi, bencana di Kota Sukabumi pada Kamis lalu terus bertambah dari hasil pendataan.

Di mana dari pendataan ada 82 titik bencana daro awalnya 68 titik bencana. Penambahan ini karena data terus berjalan baik untuk rumah rusak dan infrastruktur umum.

Imran menuturkan, petugas BPBD juga masih menyisir ke wilayah untuk mengecek kembali kerusakan. '' Pada Ahad ini petugas gabungan dan relawan kerja bakti bersama,'' kata dia.

Saat ini lanjut Imran, di lapangan ada dapur umun lapangan (Dumlap) dari Brimob Polda Jabar. Sehingga ada dua dumlap yakmi tagana dan dumlop Polda. Sementara pendistribuan makanan dibagikan mulai pagi, siang malam hingga dini hari.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement