REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam'iyatul Washliyah, Dr H Masyhuril Khamis menyampaikan, Isra Miraj selain menjadi pengingat dalam memperbaiki nilai sholat, juga mengingatkan pentingnya kualitas pemberdayaan masjid. Karena sholat terbaik dilaksanakan di masjid secara berjamaah.
"Sejauh ini potensi masjid belum optimal dan masih berkutat pada pembangunan fisik. Padahal yang urgen adalah memakmurkannya dan memberdayakannya sebagai institusi keumatan. Khusus dalam konteks kebangsaan, kita harus bersatu, tidak berpecah belah, itulah makna jamaah dalam sholat," tutur dia kepada
Republika.co.id, Senin (28/2).
Masyhuril menambahkan, Isra Miraj juga mengingatkan setiap Muslim tentang perlunya memperkuat keimanan, ketakwaan dan peningkatan kualitas ketauhidan serta ilmu pengetahuan. Juga, yang tak kalah penting adalah pembersihan hati.
"Yang menarik, Rasululullah SAW sebelum di-Isra Miraj-kan dilakukan pembersihan hati, sehingga kebersihan rohani sangat diperlukan," ujar dia.
Artinya, lanjut Masyhuril, saat ini umat Muslim perlu selalu melakukan pembersihan hati, meluruskan fikrah atau gagasan pemikiran dan melatih jiwa untuk tetap optimis khususnya dalam kehidupan sekarang ini.
Masyhuril juga mengingatkan, Isra Miraj adalah buah kesabaran Rasulullah SAW dalam berdakwah sampai akhirnya hadiah terbesar itu adalah Mi'rajul Mukminin Ash Sholah (Miraj-nya orang beriman dengan sholat). "Dan ini pembeda antara yang beriman dengan yang kurang beriman," tambahnya.