Jumat 04 Mar 2022 14:57 WIB

ASN yang Pindah ke Ibu Kota Baru akan Dapat Bonus

KemenPAN sebut ASN yang dipindah dipilih sesuai kompetensi dan kualifikasi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah pekerja menyelesaikan lahan yang akan menjadi lokasi Presiden Joko Widodo berkemah di titik nol kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Ahad (6/2/2022). Presiden Joko Widodo direncanakan akan berkemah di titik nol, kawasan IKN Nusantara sekaligus untuk bertemu para tokoh adat serta menyaksikan penampilan karya seni budaya dari beragam suku di Provinsi Kalimantan Timur.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Sejumlah pekerja menyelesaikan lahan yang akan menjadi lokasi Presiden Joko Widodo berkemah di titik nol kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Ahad (6/2/2022). Presiden Joko Widodo direncanakan akan berkemah di titik nol, kawasan IKN Nusantara sekaligus untuk bertemu para tokoh adat serta menyaksikan penampilan karya seni budaya dari beragam suku di Provinsi Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Alex Denni mengatakan, kementeriannya sedang menyiapkan benefit khusus untuk pegawai negeri sipil (PNS) yang terpilih pindah ke ibu kota negara (IKN) Nusantara. Hal ini disampaikan Alex berkaitan sistem pemberian bonus atau total reward ASN pada saat diskusi membahas pemindahan ibu kota negara beberapa waktu lalu.

"Konsep total reward sesuai namanya total reward itu untuk seluruh ASN, tetapi tentu akan ada benefit khusus untuk orang-orang yang terpilih ke IKN," ujar Alex dikutip dari siaran Youtube Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga

Alex menegaskan, ASN yang akan dipindah ke IKN Nusantara juga dipilih sesuai kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan. Sebab, kata dia, pemindahan ibu kota ke IKN bukan hanya pindah fisik semata, tetapi juga momentum perubahan Indonesia menjadi negara maju. Begitu juga unsur pegawai yang dipindahkan.

Alex menyampaikan demikian karena banyak pegawai yang khawatir dipindah ke IKN dan berupaya menghindar. "Jangan ge-er dulu, belum tentu anda kepilih kok, jangan ge-er, tetapi kalau anda terpilih ke sana, kita sedang menyiapkan benefitnya apa, sehingga itu betul-betul orang-orang yang dipindahkan memang dipilih," kata Alex.

Ia juga menegaskan, ke depan sistem manajemen ASN menuntut semua pegawai mengubah perilaku dan kinerjanya, tidak hanya yang pindah ke IKN. Apalagi, nantinya sistem manajemen yang akan memengaruhi perolehan tunjangan kinerja, bonus maupun jenjang karier.

"Dengan demikian 2024 kita berharap semua orang sudah tahu konsekuensinya, kalau masih main-main ya satu hilang insentif, dua mungkin nggak naik pangkat, tiga keluar. Instrumennya kita siapkan," katanya.

Sebelumnya, Kemenpan-RB saat tengah menyusun regulasi terkait tunjangan ASN yang pindah ke IKN Nusantara. Namun, besaran tunjangan ASN belum diputuskan.

"Bergantung berapa banyak juga kebutuhan untuk di sana. Bisa berupa (tunjangan) transportasi. Kalau di korporasi, misalnya tunjangan kemahalan, tunjangan khusus daerah tertentu, dan lain-lain. Nama dan besarannya masih belum bisa kita sampaikan," ujar Alex.

Alex menyampaikan, dalam skenario pemindahan ASN bukan hanya mengenai jumlah saja. Skenario tersebut juga meliputi rencana ASN yang akan dipindah, keluarganya (suami/istri dan anak), serta terkait tunjangan tambahan di luar gaji yang diterima oleh ASN yang pindah.

Selain itu, dibahas juga bagaimana rencana kesiapan infrastruktur hunian maupun sarana prasarana yang memadai dan mencukupi bagi para ASN tersebut. "Hal-hal tersebut yang perlu dibahas dan disinkronkan dengan berbagai instansi terkait dengan rencana skenario pemindahan ASN ke IKN Nusantara," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement