REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan jaringan gas rumah tangga di 8 kabupaten/kota yang didanai oleh pemerintah tahun ini akhirnya mulai dilakukan ditandai dengan penandatanganan Kontrak Pembangunan Jaringan Gas Bumi.
Kontrak yang diteken ini terdiri dari tiga paket dengan total sambungan rumah (SR) sebanyak 25.605 SR, serta investasi sebesar Rp 215,98 miliar Penandatanganan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) dan Penyedia Jasa, serta disaksikan oleh Sesditjen Migas Alimuddin Baso selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Noor Arifin Muhammad, Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) KESDM Carlos Bona Sakti Manurung, perwakilan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Timbul Duffy, serta pihak terkait lainnya.
Noor Arifin Mohamad, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, mengungkapkan tiga paket yang diteken ini merupakan Paket 1, 2 dan 4. Paket 1 meliputi Kabupaten Siak, Kabupaten Palalawan dan Tanjung Jabung Barat.
Paket 2 meliputi Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. “Serta Paket 4 terdiri dari Kabupaten Gresik dan Kota Probolinggo,” kata Noor Arifin (16/3).
Untuk tahun 2022, pembangunan jargas dengan APBN direncanakan sebanyak 40.777 SR di 12 kabupaten/kota. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi telah melaksanakan tender/lelang yang terbagi dalam 5 paket mulai 9 Desember 2021.
Penandatanganan kontrak pembangunan jargas terbagi menjadi 3 tahap di mana tahap pertama dilakukan penandatanganan 3 paket, sementara tahap kedua direncanakan pada akhir Maret 2022 yaitu Paket 3 yang meliputi Kabupaten Indramayu, Kota Semarang dan Kabupaten Wajo. Sedangkan penandatanganan kontrak tahap ketiga diharapkan pertengahan April 2022 yaitu Paket 5 meliputi Kabupaten Lumajang.
“Untuk penandatanganan kontrak Konsultan Pengawas PMC Jargas akan dilakukan dalam 2 tahap di akhir Maret untuk 4 paket dan April 2022 untuk 1 paket,” jelas Noor Arifin.
Program pembangunan jargas telah dilaksanakan Kementerian ESDM c.q Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan hingga saat ini total telah terbangun 662.431 SR. Tujuan pembangunan jargas adalah memberikan akses energi kepada masyarakat, menghemat pengeluaran biaya bahan bakar gas bumi, membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan dan mengurangi beban subsidi BBM dan/atau LPG pada sektor rumah tangga.