Jumat 18 Mar 2022 09:48 WIB

BMKG: Waspadai Gelombang Hingga Enam Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG meminta masyarakat di wilayah berpotensi gelombang tinggi untuk waspada.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan sikon tropis Paddy yang berada di Samudera Hindia melalui citra satelit Himawari di BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Rabu (24/11/2021). Meski siklon tropis Paddy sudah bergerak menjauhi wilayah Indonesia, BMKG tetap meminta masyarakat mewaspadai dampak tidak langsung dari badai tersebut yakni potensi hujan lebat disertai angin kencang berkisar 35 knot atau 65 kilometer per jam serta gelombang tinggi yakni 1,5 meter hingga 4 meter di perairan sebelah selatan Pulau Jawa dan Lampung.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan sikon tropis Paddy yang berada di Samudera Hindia melalui citra satelit Himawari di BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Rabu (24/11/2021). Meski siklon tropis Paddy sudah bergerak menjauhi wilayah Indonesia, BMKG tetap meminta masyarakat mewaspadai dampak tidak langsung dari badai tersebut yakni potensi hujan lebat disertai angin kencang berkisar 35 knot atau 65 kilometer per jam serta gelombang tinggi yakni 1,5 meter hingga 4 meter di perairan sebelah selatan Pulau Jawa dan Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada Jumat (18/3/2022) hingga Sabtu (19/3/2022). Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.

"Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan barat Nias, perairan Kep Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh-Bengkulu, perairan Pulau Sawu dan perairan Kupang-Pulau Rotte," seperti tertulis dalam keterangan resmi BMKG, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga

Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan. Seperti perairan timur Pulau Simeulue-Kep Mentawai, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan utara Pulau Sawu, perairan utara Kupang-Pulau Rotte, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten-NTB.

Kemudian, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua.

Gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue. Kemudian, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh, Samudra Hindia Barat Lampung, perairan selatan Pulau Sawu, perairan selatan Pulau Kupang-Pulau Rotte.

Lalu, gelombang yang sangat tinggi berkisar 4.0-6.0 Meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias-Bengkulu, Samudra Hindia Selatan NTT. BMKG meminta agar diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry.

Begitu juga kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar. BMKG meminta kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement