REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Timur mengatakan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berpotensi mengakibatkan kekeringan. Warga setempat yang kini sudah mengalami krisis air bersih akan semakin menderita.
Direktur Eksekutif Walhi Kaltim, Yohana Tiko menjelaskan, dalam area IKN seluas 256 ribu hektare itu terdapat puluhan ribu warga lokal. Mereka selama ini mengalami krisis air bersih karena hadirnya berbagai industri ekstraktif seperti perkebunan sawit dan pertambangan batu bara di sana.
Menurut Walhi Nasional, total terdapat 162 konsesi tambang, perkebunan, dan HTI di dalam area IKN Nusantara. Yohana melanjutkan, lantaran terjadinya krisis air bersih, warga setempat kini hanya bisa memanfaatkan air dari sungai kecil yang keruh.
"Untuk air konsumsi, masyarakat membeli air. Jadi masyarakat sudah krisis air, terutama di ring 1 sampai ring 3 IKN," kata Yohana dalam webinar Walhi Jakarta, Jumat (18/3/2022).