Jumat 25 Mar 2022 23:17 WIB

OKI Tegaskan Vitalnya Masalah Palestina bagi Dunia Muslim

OKI mendukung hak penuh Palestina atas kemerdekaannya

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
 Polisi Israel melakukan manuver melalui kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina. OKI mendukung hak penuh Palestina atas kemerdekaannya .
Foto: AP/Mahmoud Illean
Polisi Israel melakukan manuver melalui kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina. OKI mendukung hak penuh Palestina atas kemerdekaannya .

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD— Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menekankan pentingnya masalah Palestina dan Yerusalem bagi dunia Muslim. 

Kesimpulan ini didapat setelah Sidang Dewan Menteri Luar Negeri ke-48 OKI di ibu kota Pakistan, Islamabad.  

Baca Juga

“Kami menekankan kembali sentralitas masalah Palestina dan Al-Quds Al-Sharif bagi umat Muslim. Menegaskan kembali dukungannya yang berprinsip dan melanjutkan semua tingkat kepada rakyat Palestina untuk mendapatkan kembali hak-hak nasional sah mereka yang tidak dapat dicabut,” jelas pernyataan itu dilansir dari Wafa News, Kamis (24/3/2022). 

"Termasuk juga hak mereka untuk merdeka sesuai perbatasan 1967, dengan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibukotanya," tambahnya.  

Pertemuan itu juga menekankan bahwa Yerusalem, yang oleh OKI disebut sebagai Al-Quds Al-Sharif, merupakan bagian integral dari Wilayah Palestina yang diduduki Negara Palestina 

OKI meminta masyarakat internasional untuk memaksa Israel, kekuatan pendudukan, untuk berhenti dari praktik kolonialnya dan mematuhi semua resolusi internasional di Kota Al-Quds Al-Sharif. 

Israel harus menahan diri dari semua tindakan, praktik, dan keputusan yang ditujukan untuk  mengubah karakter dan status hukum Kota Suci, termasuk melalui intensifikasi pemukiman kolonial Yahudi di dalamnya dan pengusiran paksa penduduk Arab Palestina.  

Termasuk juga meminta untuk berhenti dari penodaan tempat-tempat suci Islam, termasuk agresi terhadap Al-Quds Al-Sharif. Mereka mendukung rakyat Palestina mempertahankan status hukum Yerusalem sebagai Ibu Kota Negara yang jadi satu-satunya jaminan untuk mencapai perdamaian dan keamanan kawasan. 

“Kami memutuskan untuk mengambil langkah-langkah efektif lebih lanjut untuk menghilangkan hambatan bagi realisasi rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri. Dengan memastikan perlindungan dan mengakhiri pendudukan kolonial ilegal Israel dan rezim apartheid, dan untuk mencapai keadilan," jelas pernyataan itu.     

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement