Rabu 13 Apr 2022 05:20 WIB

Jelang Lebaran, Satgas Minta Masyarakat Hindari Penularan Covid-19

Perkembangan pandemi di Indonesia secara nasional terus menunjukkan perbaikan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Juru Bicara Pemerintah untuk  Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. uru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk menghindari penularan Covid-19 terutama menjelang Lebaran.
Foto: Satgas Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. uru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk menghindari penularan Covid-19 terutama menjelang Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk menghindari penularan Covid-19 terutama menjelang Lebaran. Dia mengatakan, perkembangan pandemi di Indonesia secara nasional terus menunjukkan perbaikan setelah terjadinya lonjakan ketiga varian Omicron.

Perbaikan terjadi baik pada kasus positif, kasus aktif, kematian, kesembuhan, Bed Occupancy Ratio (BOR), hingga positivity rate. Wiku pun meminta setiap individu termasuk wisatawan asing bertanggung jawab dalam upaya pencegahan penularan.

Baca Juga

“Untuk itu, kuncinya adalah tidak memberi ruang sama sekali untuk terjadinya penularan, agar tidak ada yang tertular lagi,” kata Wiku dalam International Press Briefing, dikutip dari siaran pers Istana pada Rabu (13/4/2022).

Wiku menjelaskan, terdapat empat tanggung jawab pencegahan penularan yang harus diterapkan setiap individu. Hal itu di antaranya, disiplin protokol kesehatan 3M, memeriksakan diri atau testing Covid-19 jika bergejala atau setelah beraktivitas yang berisiko tinggi seperti perjalanan jarak jauh dan aktivitas di lokasi ramai, isolasi diri jika teridentifikasi positif, dan berpartisipasi aktif dalam program vaksinasi khususnya booster.

“Saya tekankan lagi, ini bisa dilakukan dengan kesadaran yang tinggi dari setiap masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, kesadaran untuk diuji, dan kesadaran isolasi diri jika positif,” kata Wiku.

Selain itu, pemerintah daerah juga perlu melakukan pemantauan dan meningkatkan kedisiplinan masyarakatnya, serta mengupayakan pengendalian posko aktif dan PPKM mikro, dan memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan memadai.

Lebih lanjut, Wiku juga menyampaikan perkembangan vaksinasi nasional. Satgas mencatat cakupan dosis pertama saat ini telah mencapai 94,88 persen, dosis kedua mencapai 77,62 persen, dan dosis booster telah mencapai 13,27 persen. Pencapaian vaksinasi itu disumbangkan seluruh provinsi di Indonesia, di mana 12 provinsi di antaranya berhasil melampaui target dosis lengkap vaksinasi.

“Untuk itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan pencapaian vaksinasi lengkap dan dosis booster, yang juga perlu didukung oleh peran pemerintah daerah agar perlindungan dapat menjamin pemerataan tingkat vaksinasi di seluruh Indonesia,” kata Wiku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement