Selasa 19 Apr 2022 10:00 WIB

Ilmuwan Temukan Bukti Fosil yang Mungkin Jadi Penanda Kehidupan Pertama di Bumi

Temuan fosil menandakan kehidupan mungkin ada sejak 300 juta tahun terbentuknya Bumi.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi alam semesta.
Foto: pixabay
Ilustrasi alam semesta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menemukan apa yang mungkin merupakan bentuk kehidupan fosil paling awal. Bentuk kehidupan fosil paling awal ini ditemukan pada singkapan batuan vulkanik dan sedimen yang terbuka di pantai timur Teluk Hudson di Quebec utara.

Nenek moyang mikroba ini hidup antara 3,75 dan 4,28 miliar tahun yang lalu, hanya 300 juta tahun setelah Bumi ada. Jika kehidupan muncul begitu cepat di Bumi, ini menunjukkan bahwa abiogenesis proses di mana materi tak hidup berubah menjadi entitas hidup berpotensi 'mudah' untuk dicapai. Dari hipotesis ini, ilmuwan menyimpulkan bahwa kehidupan di Semesta mungkin lebih umum daripada yang kita duga.

Baca Juga

Sabuk Supracrustal Nuvvuagittuq, singkapan berbatu yang sebelumnya jauh di bawah laut dan dekat dengan sistem ventilasi hidrotermal, memberikan bukti untuk bentuk kehidupan awal ini. Setelah ribuan tahun perubahan geologis dan aktivitas tektonik, Sabuk telah naik ke permukaan. 

Para peneliti menemukan filamen kecil di Sabuk pada tahun 2017 yang tampaknya dibentuk oleh bakteri, tetapi datanya ambigu. Mereka tidak bisa mengesampingkan kemungkinan reaksi kimia menghasilkan pola yang sebanding di batu.

Sejak itu, tim telah meneliti sampel Sabuk lebih dekat dan sebuah makalah baru yang diterbitkan bulan ini di Science Advances memperkuat argumen untuk kehidupan. Mereka tidak hanya menemukan lebih banyak filamen, bola, dan tabung yang serupa dengan yang dijelaskan pada tahun 2017, tetapi mereka juga menemukan struktur yang lebih besar dan lebih kompleks dengan cabang paralel yang tidak bisa dijelaskan secara kimia.

Temuan baru tidak hanya menunjukkan asal biologis fosil, tetapi juga keanekaragaman awal, dengan berbagai bentuk kehidupan yang menerima energi dari sumber yang beragam. Mikroba di Sabuk mungkin bertahan hidup dengan mengonsumsi zat besi, belerang, karbon dioksida, dan cahaya. 

Penulis utama Dr. Dominic Papineau (UCL) menjelaskan bahwa melihat bukti-bukti itu, ilmuwan menyarankan sejumlah jenis bakteri yang berbeda ada di Bumi antara 3,75 dan 4,28 miliar tahun yang lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement