Kamis 28 Apr 2022 04:50 WIB

Vaksinasi Belum Merata, Satgas Ingatkan Pemudik Tetap Waspada

Pemerataan cakupan vaksin di berbagai daerah masih harus terus ditingkatkan.

Rep: Dessy Suciati S/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pemudik di Pos Pelayanan Ketupat Lodaya 2022, Rest Area KM 57, Karawang, Jawa Barat, Selasa (26/4/2022). Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya telah menyiapkan gerai vaksinasi COVID-19 dosis penguat untuk melayani pemudik guna mencegah lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Idul Fitri 1443 H.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pemudik di Pos Pelayanan Ketupat Lodaya 2022, Rest Area KM 57, Karawang, Jawa Barat, Selasa (26/4/2022). Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya telah menyiapkan gerai vaksinasi COVID-19 dosis penguat untuk melayani pemudik guna mencegah lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Idul Fitri 1443 H.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mendorong daerah untuk terus meningkatkan capaian vaksinasi booster. Secara umum, kata dia, capaian vaksinasi nasional sudah cukup baik.

Namun, pemerataan cakupan vaksin di berbagai daerah masih harus terus ditingkatkan.

Baca Juga

“Bahkan data menunjukan masih ada beberapa daerah yang hingga saat ini cakupan vaksin dosis lengkapnya belum mencapai target 70 persen. Ditambah pula kita masih perlu meningkatkan capaian vaksinasi booster,” kata Wiku saat konferensi pers, Rabu (27/4/2022).

Wiku pun menekankan, belum meratanya cakupan vaksin dosis lengkap serta capaian booster yang masih perlu ditingkatkan harus menjadi kewaspadaan seluruh masyarakat. Apalagi, lanjutnya, di masa penyesuaian saat ini, tanggung jawab setiap individu menjadi penentu dalam mempertahankan kondisi kasus agar tetap terkendali.

“Kekebalan komunitas yang ditimbulkan oleh vaksin menjadi salah satu faktor penentu terkendalinya kasus, terlebih pada masa aktivitas dan mobilitas masyarakat yang tinggi,” ujar dia.

Karena itu, ia meminta masyarakat agar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan saat mudik, menjaga daya tahan tubuh dengan perilaku hidup sehat, serta memiliki kesadaran tinggi untuk dites jika bergejala dan merasa berisiko setelah perjalanan jauh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement