Jumat 29 Apr 2022 14:50 WIB

Minta Pemudik Taat Prokes, Airlangga: Jangan Sampai Usai Lebaran Muncul Gelombang Baru

Airlangga tak menampik gelombang baru Covid-19 biasanya muncul akibat varian baru.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melepas peserta mudik gratis bareng Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/4).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melepas peserta mudik gratis bareng Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengimbau agar para pemudik tetap menaati protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mewaspadai kemunculan kembali gelombang Covid-19.

"Tentu terhadap masyarakat kita tidak boleh lengah, terus waspada bahwa kita masih dalam situasi pandemi Covid, berbagai negara lain melakukan lockdown karena ada varian lain, kita tidak ingin sesudah nanti libur lebaran ada gelombang baru," kata Airlangga, Jumat (29/4).

Baca Juga

Menko Perekonomian itu mengatakan gelombang baru biasanya muncul akibat adanya varian baru. Karena itu ia mengimbau agar para pemudik tetap menerapkan prokes saat berlebaran di kampung halaman.

"Bertemu keluarga silaturahmi silakan, hanya kalau jumlahnya terlalu besar, yang kemarin diatur dalam inmendagri, kalau lebih dari 100 yang berkumpul sebaiknya makanannya ditaruh dikotak sehingga lebih aman dan steril," ujarnya.

Airlangga menyebut jumlah pemudik diperkirakan menembus angka 85,5 juta pemudik. Ia berharap mudik meningkatkan ekonomi rakyat. "Kalau mereka spending Rp 1,5 juta saja maka ekonomi mudik itu Rp 174 triliun, nah ini sebuah jumlah yang besar dan oleh karena itu pemerintah memberi perpanjangan libur massal sehingga diharapkan ekonomi bisa bergerak," tuturnya.

"Kalau sesudah mudik kita aman, insyaallah ekonomi juga aman," imbuhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement