Senin 02 May 2022 06:42 WIB

3 Anak Meninggal dengan Dugaan Hepatitis Akut, Kemenkes: Hati-Hati dan Kenali Gejalanya

WHO telah menyatakan KLB hepatitis akut pada anak.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengonfirmasikan tiga kasus hepatitis pada anak yang belum diketahui penyebabnya.
Foto: Istimewa
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengonfirmasikan tiga kasus hepatitis pada anak yang belum diketahui penyebabnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mengonfirmasikan bahwa tiga anak yang meninggal dalam perawatan di RS Umum Pusat Nasional Dr Ciptomangunkusumo Jakarta merupakan pasien dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Ketiganya wafat dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.

Ketiga pasien itu dirujuk dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Anak-anak tersebut mengalami gejala mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran.

Baca Juga

Saat ini, Kementerian Kesehatan masih melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang, serta melakukan tindakan pencegahan, seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit, dan tetap melaksanakan protokol kesehatan," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Senin (2/5/2022).

Nadia mengingatkan agar anak segera diperiksakan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, dan buang air kecil berwarna teh tua. Demikian juga jika anak buang air besar berwarna pucat, kejang, dan mengalami penurunan kesadaran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement