Sabtu 14 May 2022 03:20 WIB

Satria Dewa: Gatotkaca Suguhkan Adegan Tarung Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman

Ini pertama kalinya Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman bertarung di dalam film.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman.
Foto: Republika/Dwina Agustin
Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Dewa Studio merilis trailer berdurasi 2.21 menit yang bisa disaksikan di channel YouTube-nya. Posternya pun juga tak kalah menarik menimbulkan tanya tentang aktor kawakan Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman, yang mengapit Satria Dewa Gatot Kaca.

Selama ini, Yayan berkeliling di beberapa film dunia untuk bertarung dengan orang lain, begitu pula Cecep. “Ini film pertama di mana mereka akan bertarung,” ujar VP Operations Satria Dewa Semesta, Mochtar Sarman, dalam perilisan trailer dan poster di XXI Margo City, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga

Dengan dipadu CGI yang sangat canggih dan tergambar dalam trailer, film jagoan Indonesia ini akan dengan mudah diterima anak muda sekarang. Bahkan bagi mereka yang tidak terlalu memahami dunia wayang, akan mengerti dengan jalan ceritanya.

Sudah saatnya, Indonesia bangga dengan jagoan mereka sendiri apalagi dengan kisah di baliknya yang sangat unik dan tidak dimiliki negara lain. Canggih namun nyentrik mungkin menjadi dua penggambaran yang tepat untuk Satria Dewa: Gatotkaca.

“Saya ingin anak-anak saya dan juga anak-anak Indonesia punya role model superhero sendiri. Karena pada saat kecil, saya itu berada dalam lingkungan tradisi yang kuat. Dulu yang ada itu adalah kisah wayang kayak Arjuna, Gatotkaca, Werkudara,” tutur Sutradara Hanung Bramantyo, juga dalam kesempatan yang sama.

Anak-anak masa kini kebanyakan tumbuh dengan pahlawan super dari luar negeri, ketika menyukai pahlawan super di negeri sendiri justru dianggap udik. Indonesia memiliki akar budaya yang muncul dari ribuan tahun lalu, yang berkolaborasi dengan berbagai macam agama.

Indonesia akrab dengan budaya mistis, ada Ratu Kidul, Senopati, dan lainnya. Di balik semua sosok itu, ada kisah di dalamnya dan kisah itu yang mengakar pada diri ibu pertiwi. Seperti Arjuna yang ternyata memiliki saingan bernama Bambang Ekalaya, Bambang Ekalaya jauh lebih pintar memanah.

Ketika Bambang hendak berguru kepada Durna, Durna meminta barang yang paling berharga dari Bambang Ekalaya. Durna meminta Bambang menghilangkan jempolnya, padahal tanpa jempol, orang tidak bisa memanah. Tetapi itu cara Durna untuk membuat Bambang Ekalaya kalah dari Arjuna. Itu semua masuk dalam filosofi hidup.

“Memang Amerika, mereka membuat cerita itu dari China, Hindu, dan semuanya, karena dia tidak punya cerita-cerita itu. Sementara kita nggak perlu memikirkan, hanya cukup mengambil saja, itu adalah sebuah keunggulan. Saya cukup merangkainya,” papar Hanung mengakhiri.

Film Satria Dewa: Gatotkaca tayang perdana di bioskop seluruh Indonesia pada 9 Juni 2022 mendatang. Adapun para pemainnya adalah Rizky Nazar sebagai Gatotkaca, Yasmin Napper sebagai Agni, Omar Daniel sebagai Arjuna, dan masih banyak lagi pemain lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement