REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG TIMUR -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) siap mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung dengan menambah pasokan. BPH Migas menyatakan, kesulitan mendapatkan BBM bukan karena kuotanya dikurangi.
"Bahkan kami berpikir akan menambah pasokan," kata Komite BPH Migas, Abdul Halim di Manggar, Sabtu (28/5/2022).
Ia menjelaskan, penyaluran BBM di Belitung Timur hingga Mei 2022 mencapai 35 persen untuk Jenis BBM Umum (JBT)/solar atau sebanyak 5.946 kiloliter (kl) dari total jumlah kuota penyaluran 17.177 kl. Kemudian 46 persen untuk Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP)/Pertalite atau sejumlah 12.832 kl dari 27.852 kl.
"Hitungannya lebih kompleks, semua kebutuhan dan pasokan diolah secara statistik. Bukan dari banyaknya motor, banyaknya orang, kondisi geografi, tetapi semua aspek menjadi satu kesatuan," ujarnya.
Ia menjelaskan, kelangkaan BBM di Kabupaten Belitung Timur merupakan kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat. Menurut dia, situasi yang terjadi sebenarnya bukan kelangkaan, karena pasokan sesuai dengan kuota yang ada.
"Penentuan kuota penyaluran BBM di suatu tempat dihitung dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi, geografi maupun penyaluran BBM dalam lima tahun terakhir," katanya.