Jumat 10 Jun 2022 17:31 WIB

Kasus Covid-19 Kian Naik di Angka 627, Menkes: Masih Tergolong Aman

Ada 4 kasus mutasi SARS-CoV-2 Omicron baru dari subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers disela-sela kegiatan the 15th ASEAN Health Ministers Meeting di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/5/2022). Pertemuan Menteri Kesehatan se-ASEAN tersebut membahas sejumlah isu kesehatan seperti standar protokol kesehatan antarnegara ASEAN.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers disela-sela kegiatan the 15th ASEAN Health Ministers Meeting di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/5/2022). Pertemuan Menteri Kesehatan se-ASEAN tersebut membahas sejumlah isu kesehatan seperti standar protokol kesehatan antarnegara ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Pada Jumat (10/6/2022) bertambah 627 kasus Covid-19 dan paling banyak ditemukan di Provinsi DKI Jakarta yang menyumbang sebanyak 333 kasus, kemudian disusul Jawa Barat 106 kasus, dan Banten 36 kasus.

Kabar baiknya, untuk kasus sembuh dari Covid-19 berjumlah 344 orang. Sedangkan jumlah yang meninggal bertambah 3 orang. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin tak memungkiri adanya kenaikan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir. Mantan akil menteri BUMN itu menilai kenaikan kasus saat ini masih tergolong aman.

Baca Juga

"Jadi kenaikan itu, pertama, normal setiap hari raya besar pasti ada kenaikan. Kemudian yang kedua, kita juga ada varian baru," kata Budi di Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Budi juga membenarkan adanya empat kasus mutasi SARS-CoV-2 Omicron baru dari subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Empat kasus tersebut dilaporkan pertama kali di Bali. "Varian baru juga sudah kita identifikasi tadi malam, tapi itu sebenarnya kejadiannya di akhir bulan Mei. Nah, dari dua fakta itu memang pasti akan ada kenaikan," kata dia.

Budi meminta masyarakat tidak panik dan tetap waspada dengan mematuhi protokol kesehatan 5M. Di antaranya yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril, mengungkapkan, dari empat kasus varian baru itu, varian BA.4 ditemukan pada satu orang Warga Negara Indonesia (WNI), sementara BA.5 ditemukan pada tiga orang Warga Negara Asing (WNA). "Untuk kasus BA.4 ditemukan pada seorang laki-laki WNI ya berusia 27 tahun," ujar Syahril dalam konferensi pers secara daring, Jumat (10/6/2022).

Syahril mengatakan, kondisi klinis WNI yang terpapar subvarian BA.4 itu tidak bergejala dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis penuh. Sedangkan tiga WNA yang terpapar subvarian BA.5 merupakan pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN.

Tiga orang tersebut berjenis kelamin laki-laki dan merupakan delegasi pertemuan The Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali dari 23-28 Mei 2022. Kondisi klinis ketiganya tidak mengalami gejala, hanya saja satu orang bergejala ringan seperti sakit tenggorokan dan badan pegal.

"Mereka rata-rata sudah divaksin dan bahkan ada yang sudah 4 kali di vaksin," ujarnya.

Pada kasus BA.4, ia diketahui tiba di Bali pada 24 Mei dan dilakukan swab PCR dengan hasil positif. Ia juga tidak ada kontak erat dengan orang lain yang positif, lalu pada 26 Mei spesimen dikirim ke BKPK Jakarta untuk pemeriksaan. Pada 9 Juni hasil pemeriksaan dinyatakan positif vairan BA.4

Kemudian untuk kasus BA.5, salah satunya tiba di Bali pada 20 Mei. Dua hari setelahnya ditemukan hasil swab PCR positif. Kemudian dilakukan tracing dan ternyata mengalami kontak erat dengan 8 orang lainnya. Pada 9 Juni hasil pemeriksaan dinyatakan postif varian Covid-19 BA.5.

Syahril pun mengingatkan kepada masyarakat untuk terus waspada. Karena, tidak menutup kemungkinan bila kewaspadaan masyarakat menurun, bisa kembali terjadi lonjakan kasus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement