REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jenazah putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alis Eril, akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga pada Senin pagi (13/6).
Menurut Juru Bicara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Wahyu Mijaya, pihaknya melakukan berbagai persiapan baik dibandara, perjalanan ke Bandung, tempat disemayamkan hingga pemakaman.
Kemudian, kata Wahyu, mulai pukul 09.00 WIB, jenazah akan berangkat ke lokasi pemakaman dengan rombongan keluarga inti. Melewati rute Gedung Pakuan-Wastu Kencana-Pintu Tol Pasteur-Tol Soroja dan menuju Cimaung.
"Kami berangkat mulai pukul 09.00 WIB, agar tidak mengganggu masyarakat yang akan berangkat bekerja atau sekolah, apalagi hari Senin yang padat. Kami mohon maaf jika ada kemacetan di jalan yang dilintasi," ujar Wahyu.
Setelah pemakaman, sekitar tengah hari, menurut Wahyu, warga bisa datang untuk berziarah hingga pukul 17.45 WIB. Selain itu, jika pada hari Senin tidak sempat, maka masih diberi kesempatan untuk berziarah pada hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
"Keluarga memutuskan pemberangkatan jenazah ke makam pukul 09.00 karena itu kan Senin, ada yang sekolah dan bekerja berangkat di pagi hari. Jadi, ini alasan tidak terlalu pagi," katanya.
Wahyu berharap, mudah-mudahan dengan perjalanan ke makam pukul 09.00 WIB pagi maka yang bersekolah dan bekerja tidak terganggu. "Dan tadi disampaikan lokasi pemakaman masih dibuka siapa pun yang berkenan itu dibuka sampai magrib. Diperkenankan ziarah kubur dan dibuka Selasa sampai hari Ahad pukul 08.00 hingga magrib. Jika ada perubahan kami akan informasikan kemudian," paparnya.
Wahyu mengatakan, saat prosesi pemakaman pihaknya tak ingin menghalangi orang bersimpati dan berdoa. Tapi, lingkungan disana tak telalu luas dan bisa mencukupi kalau jumlah besar.
"Jadi kalau ada pengaturan mohon maaf karena ingin keluarga dan warga nyaman. Jadi ada pengaturan-pengaturan," katanya.
Setelah dilakukan pemakaman, kata Wahyu, akan dilakukan doa bersama di Gedung Pakuan Sabtu dan Ahad ini dan hari selanjutnya. "Kami tak membatasi masyarakat tapi kan ada kapasitas ruang," katanya.