REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan total capaian vaksinasi baru mencapai 65 ribu dosis dari pasokan vaksin impor yang tersedia sebanyak 810 ribu dosis. Kementan menyatakan akan berupaya melakukan percepatan vaksinasi.
"Jumlah ternak yang sudah divaksinasi per jam 10 pagi sebanyak 65.919 dosis. Data terus bergerak," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR, Senin (27/6/2022).
Nasrullah menjelaskan, daerah yang paling aktif melakukan vaksinasi berdasarkan laman resmi siagapmk.id berada di Kabupaten Malang, Pasuruan, Bandung Barat, dan Banyumas.
"Data ini bersifat sementara dan saya yakin akan terus bertambah, seiring distribusi vaksin yang sudah sampai ke daerah-daerah," ujar dia.
Nasrullah pun meminta para petugas lapangan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi pada hewan sehat di daerah yang saat ini merah dan kuning. Percepatan vaksinasi untuk mengurangi kecepatan penyebaran PMK.
"Kami mohon kerjasama aktif para pimpinan daerah agar segera menerjunkan petugas vaksinator, karena Saya lihat masih banyak yang belum bergerak, padahal vaksin sudah diterima. Kita percepat lagi upaya di lapangan," tegas Nasrullah.
Sebagai tambahan, pemerintah telah melakukan distribusi vaksin darurat PMK sebanyak 651.700 dosis sejak Jumat (24/6/2022), dan telah diterima berbagai daerah kantong ternak nasional.
Nasrullah mengatakan saat ini pemerintah menetapkan 5 kunci STOP PMK dengan 5M, yakni memberikan vaksin pada ternak sehat, menjaga sanitasi dan biosekuriti kandang, membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak, mengisolasi ternak sakit dan ternak baru dan melaksanakan stamping out (pemusnahan) ternak sakit PMK di pulau yang masih bebas PMK.