Jumat 01 Jul 2022 20:01 WIB

Epidemiolog Minta Orang Tua Selektif Memilih Tempat Liburan

Liburan di tempat luar ruangan dianggap lebih aman di saat kenaikan kasus.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Seniman memainkan peran saat drama Silhouette Show bertajuk Refrain di Trans Studio Bandung, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (29/6/2022). Pihak pengelola menyatakan, pada masa liburan sekolah 2022 jumlah pengunjung ke Trans Studio Bandung meningkat hingga 80 persen atau 2.000 pengunjung per harinya dibandingkan dengan liburan sekolah pada dua tahun terakhir yang terdampak pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Seniman memainkan peran saat drama Silhouette Show bertajuk Refrain di Trans Studio Bandung, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (29/6/2022). Pihak pengelola menyatakan, pada masa liburan sekolah 2022 jumlah pengunjung ke Trans Studio Bandung meningkat hingga 80 persen atau 2.000 pengunjung per harinya dibandingkan dengan liburan sekolah pada dua tahun terakhir yang terdampak pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman meminta orang tua lebih selektif bila mengajak anak berlibur saat periode libur sekolah. Hal ini lantaran kenaikan kasus Covid-19 yang masih belum stabil. Bahkan, ada beberapa studi menunjukkan lonjakan kasus Covid-19 terjadi saat liburan secara umum termasuk libur sekolah yang disebabkan peningkatan mobilisasi dan interaksi.

"Fenomena liburan tingginya mobilitas interaksi. Di masa ancaman BA.4 BA.5, orang tua harus lebih selektif memilih aktivitas liburan," kata Dicky kepada Republika, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga

Ia pun menyarankan agar orang tua dan anak menghabiskan waktu liburan dengan beraktivitas di rumah saja untuk mencegah penularan. Bila harus terpaksa melakukan aktivitas di luar rumah, anak dan orang tua harus sudah memiliki proteksi yang cukup, mulai dari telah mendapatkan vaksinasi Covid-19, serta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Hal ini lantaran liburan sekolah berpotensi meningkatkan paparan Covid-19 kepada anak-anak. Paparan itu khususnya kepada anak yang belum mendapatkan dosis ketiga vaksin Covid-19 (booster) dan anak di bawah 5 tahun yang belum bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Harus disiplin prokes, serta memilih tempat beraktivitas dengan sirkulasi udara yang cukup memadai. Liburan di sekitar kotanya saja harusnya untuk meminimalisir penulatan, atau kalau ke luar kota memang anaknya sudah dalam status sudah di-booster atau divaksin,” ujar Dicky.

"Jadi kalau mau liburan, cari yang outdoor. Apalagi ini ada subvarian Omicron BA.4, BA.5, ya sangat serius,” sambung Dicky.

Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia pada Jumat (7/1/2022) bertambah 2.049 kasus. Sehingga akumulasi positif Covid-19 saat ini sebanyak 6.090.509 kasus.

Sementara kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat 1.921 orang. Sehingga total sebanyak 5.916.854 orang sembuh. Sedangkan jumlah yang meninggal bertambah 3 orang. Sehingga total meninggal menjadi 156.740 orang.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi satu-satunya penyumbang kasus harian tertinggi di Indonesia dengan 1.100 kasus Jumlah penambahan kasus Covid-19 Jakarta itu menyumbang 53,7 persen dari kasus nasional.

Posisi kedua dengan penambahan Covid-19 harian tertinggi yakni Jawa Barat yang mengalami penambahan kasus Covid-19 harian sebanyak 430 kasus. Kemudian Banten 241 kasus, serta Jawa Timur dengan 107 kasus. Keempatnya menjadi provinsi dengan penambahan kasus Covid-19 di atas 100 kasus pada hari ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement