Rabu 13 Apr 2011 15:58 WIB
Serangan Ulat Bulu

Ulat Bulu Jakarta Bukan dari Jawa Timur, Tapi Karena Burung Predator

Rep: C13/ Red: Didi Purwadi
Petugas melakukan penyemprotan insektisida untuk mengantisipasi penyebaran hama ulat bulu.
Foto: Antara/Septianda Perdana
Petugas melakukan penyemprotan insektisida untuk mengantisipasi penyebaran hama ulat bulu.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Ipih Ruyani, menyatakan ulat bulu Jakarta dan ulut bulu Jawa Timur sama-sama termasuk famili lymantridae dan satu genus. Namun, Ipih memastikan ulat bulu Jakarta bukan berasal dari ulat bulu yang bermigrasi dari Jawa Timur.

Ipih menganalisis, selain faktor cuaca, wabah ulat bulu muncul karena burung predator semakin berkurang jumlahnya. Jika dulu ekosistem berimbang dengan pemangsa dan ulat jumlahnya ideal, sekarang burung pemangsa jumlahnya menurun. “Jadi, ulat bulu di Jakarta bukan migrasi dari Jawa Timur.”

Saat ini, pihaknya menerjunkan brigade proteksi tananam untuk melakukan pemantauan di lima wilayah ibu kota. Tidak hanya memantau ulat, tetapi brigade proteksi itu juga mengawasi penyakit dan hama yang terkait tanaman. Meski begitu, pihaknya tetap meminta partisipasi masyarakat untuk melapor sedini mungkin jika terjadi hama berbagai tanaman.

“Nanti akan kami tangani dengan insektisida biologi,” ujar Ipih.

Menurut Ipih, sampel ulat bulu sudah diserahkan ke laboratorium UPT Balai Proteksi Pertamanan, Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, di Cibubur, Jakarta Timur. Hama ulat bulu di ibu kota dengan Jawa Timur termasuk famili lymantridae dan satu genus, tapi spesiesnya masih diteliti.

Dia juga mengatakan bahwa hama ulat bulu di Jakarta termasuk ringan sebab hanya ditemukan 60 ulat bulu pada tiap pohon. “Yang berat dalam satu pohon bisa 800 ulat bulu seperti di Probolinggo,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement