Kamis 26 May 2011 16:06 WIB

Kemacetan di Ibukota Bikin Presiden SBY Resah

Rep: Teguh THR/ Red: Djibril Muhammad
Kemacetan di Ibukota Jakarta
Kemacetan di Ibukota Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tidak hanya warga pada umumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun kian resah dengan kemacetan lalu lintas yang kini terjadi di kota-kota besar. Bahkan menurutnya masalah kemacetan ini adalah persoalan serius. 

"Kemacetan lalu lintas di kota besar masalah serius. Kalau kita dengarkan twitter, radio, Facebook, talkshow, SMS, percakapan di warung kopi di kota-kota besar termasuk di Jakarta, hampir selalu mereka bicarakan kemacetan," keluh SBY, saat memimpin sidang paripurna kabinet di kantornya, Kamis (26/5).

Menurut SBY, jika keadaan terus seperti ini dan tidak ada perbaikan maka akan membuat warga semakin tidak nyaman. Kemacetan akan menambah biaya jasa angkutan karena menghabiskan bahan bakar.

Dampaknya bisa mempengaruhi tingkat daya saing bisnis. Di sisi lain Kemacetan juga menambah polusi yang merusak lingkungan dan merugikan kesehatan. "Saya tahu ini masalah pelik dan tidak selalu mudah bisa diatasi jadi jangan mudah menyalahkan seseorang karena tidak mampu atau tidak becus," kata SBY.

Menurut SBY kota besar di Indonesia memang tidak dirancang untuk menerima beban seperti sekarang. Sementara jumlah kendaraan terus bertambah. "Good news bagi ekonomi kita. Tapi bayangkan kalau pertumbuhan kendaraan mencapai 10 sampai 15 persen per tahun, sedangkan jaring-jaring jalan tidak bertambah," katanya.

Dia mengakui menambah ruas jalan di perkotaan itu tidak mudah. Masalah itu yang dihadapi saat ini. Walupun begitu, pihaknya berharap solusi lain dapat ditemukan, sehingga masyarakat tidak kehilangan harapan.

"Jeritan mereka semua harus kita jawab dan perjuangkan. Jangan sampai mereka kehilangan harapan, jangan-jangan nggak ada solusinya nanti tambah parah," katanya menerangkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement