REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA: Fauzi Bowo dinilai gagal menangani berbagai persoalan kemacetan, banjir dan kriminalitas di ibukota, sehingga perlu didorong agar calon gubernur DKI Jakarta bukan dari partai politik yang tunduk pada kepentingan sesaat.
''Harus saya, katakan bahka Foke (Fauzi Bowo) gagal dalam telak menangani Jakarta. Kami tidak menemukan perbaikan dan perubahan yang substantif dalam menang masalah di Jakarta. Bahkan merealisasikan beberapa koridor busway pun tidak mampu,'' tegas salah satu Ketua DPP Hanura, Akbar Faisal di Jakarta, Ahad (6/6).
Menurut dia, saat ini tidak bisa mengandalkan calon gubernur dari partai politik yang. Karena biasanya mereka seperti hamba parpol yang tunduk pada kepentingan sesaat partainya. Untuk itu, tegasnya, dibutuhkan keberanian untuk melakukan perubahan dengan mencalonkan orang-orang yang trengginas, berani dan memiliki visi untuk melakukan perubahan.M
''Tidak perlu kegenitan seperti Foke yang kini menjadi Dewan Pembina Partai Demokrat. Euphoria masyarat saat memilih Foke dengan dukungan lebih dari 10 parpol, ternyata tidak terbukti ahli dan justru menambah persoalan di ibukota. Berbeda dengan saat Sutiyoso memimpin DKI-1,'' tambahnya.
Ibukota negara ini, tegasnya, membutuhkan gubernur yang tegas dan berani melakukan perubahan. Sementara dari nama-nama calon gubernur DKI yang muncul sekarang, dia belum melihat ada yang mampu menangani permasalahan di Jakarta. ''Lakukan saja fit and proper test untuk cagub DKI, agar kita punya gubernur seperti walikota Solo Joko Widodo,'' katanya.
Beberapa nama yang disebut-sebut bakal maju antara lain Tanthowi Yahya, Prya Ramadhani, Azis Sjamsudin dari Partai Golkar, Rano Karno, Nachrowi Ramli dicalonkan Partai Demokrat, Triwisaksana dari Partai Keadialan Sejahtera, serta pengusaha yang juga Ketua PWNU DKI Djan Faridz.