REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI--Satu hingga dua minggu setelah Lebaran merupakan kondisi ideal untuk arus lalu lintas di Jakarta. Saat itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat kendaraan yang beredar di jalan berkurang sekitar 20 persen.
"Itu situasi yang ideal," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Royke Lumowa, Jumat (16/9). Pada awal pekan setelah Lebaran, menurutnya, kendaraan yang beredar di jalanan Jakarta mengalami penurunan sekitar 20 persen dari sekitar 12.894.329 kendaraan yang ada di Jakarta hingga Agustus 2011.
Menurut Royke, pada sepekan hingga dua pekan setelah Lebaran, kecepatan rata-rata kendaraan bisa meningkat hingga 60 kilometer per jam. Padahal pada hari normal, ia katakan, kecepatan rata-rata kendaraan di Jakarta hanya berkisar antara 10-20 kilometer per jam. "Meskipun ada antrian kendaraan, itu cepat cair," katanya.
Untuk saat ini, kata Royke, arus kendaraan di Jakarta kembali padat. Ia mengatakan, jumlah kendaraan baik roda empat maupun roda dua meningkat sekitar 13 persen di 2010 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, pada 2009, jumlah kendaraan di Jakarta sekitar 10.494.689 unit. Jumlah ini meningkat pada tahun berikutnya menjadi 11.997.519 unit kendaraan.
Sementara pada tahun ini hingga Agustus, Polda Metro Jaya terdata 12.894.329 unit kendaraan. Kendaraan ini terdiri dari 2.469.416 unit mobil penumpang, 567.196 unit mobil beban dan 359.983 unit bus. Jumlah kendaraan terbanyak merupakan sepeda motor sebanyak 9.487.734 unit. "Jelas menimbulkan kemacetan," kata Royke.