REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Kemacetan yang terjadi di kawasan sepanjang Jalan Sudirman beberapa hari terakhir ternyata berbuntut panjang. Sejak pengerjaan proyek rehabilitasi saluran air (box culvert) di sejumlah titik Jalan Sudirman, awal Oktober kemarin, sejumlah ruas jalan memang mengalami penyempitan.
Alhasil, kemacetan pun menjadi lebih tak terhindarkan, saat jam pulang kerja. Terlebih saat hujan tiba. Melihat hal ini, Ditlantas Polda Metro Jaya pun melayangkan somasi ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, karena menilai pelaksanaan proyek tersebut tak memperhatikan dampak kemacetan. Meski begitu, pihak Dinas PU membantah jika surat yang dikirimkan tersebut merupakan somasi.
Wakil Kepala Dinas PU DKI, Novrizal, mengatakan sudah menegur kontraktor proyek yang menangani pengerjaan proyek rehabilitasi Box Culvert (gorong-gorong) tersebut. "Sudah kita kirim teguran ke kontraktor, dan kita juga sudah berkoordinasi dengan Polda," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya akan segera melengkapi rambu-rambu pengamanan secepat mungkin. "Jumat dipastikan sudah ada rambu-rambu dan tanda sedang dilakukan pengerjaan proyek, seperti pagar," katanya. Begitu juga dengan sisa tanah galian yang membuat trotoar kotor,
Novrizal juga memastikan akan memberikan instruksi kepada kontraktor agar segera membereskannya. "Meski saya sendiri tidak tahu secara pasti, apakah benar banyak sisa tanah galian yang menggangu pejalan kaki. Tapi nanti kita akan lihat, dan kita pastikan akan segera dibersihkan jika memang ada," tambah Novrizal.