REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Halaman depan kantor Gubernur DKI tampak begitu ramai oleh warga. Puluhan orang yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak yang merupakan warga jalan Pramuka, Jakarta Timur, itu berdiri di luar pagar sembari memegang kertas karton beraneka warna.
Dari penuturan salah seorang warga, Aji Setiawan, mereka datang untuk menagih janji Gubernur DKI Fauzi Bowo. "Kami kesini untuk menagih janji pak Gubernur terkait pembayaran ganti rugi pembebasan lahan pembangunan fly over jalan Pramuka," ujar Aji, Senin (12/12).
Namun begitu, ada hal unik dari aksi ini. Mereka tak hanya berorasi dan mengacungkan spanduk, tetapi juga memutar berbagai musik dangdut. Para ibu-ibu yang turut hadir pun terlihat berjoget, mengikuti irama, diiringi dengan orasi dan teriakan koordinator lapangan. Tak tanggung-tanggung, musik berirama dangdut tersebut diputar dengan kencang, hingga terdengar sekitar 200 meter dari depan kantor Gubernur DKI.
Sementara itu, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan negatif, belasan polisi tampak berjaga-jaga di depan mereka. Untuk menghindari cegatan warga jalan Pramuka ini, Gubernur DKI Fauzi Bowo yang hendak masuk ke kantornya pun terpaksa melewati jalan belakang.
Menurut Aji, pembayaran ganti rugi tanah pembangunan jembatan yang menghubungkan jalan Pemuda dan jalan Pramuka, Jakarta Timur, hingga saat ini belum dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Padahal, jembatan tersebut sudah selesai dibangun sejak 2004.