REPUBLIKA.CO.ID, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyambut baik rencana pemerintah yang akan menghapus KRL ekonomi kelas ekonomi non-AC. Penghapusan tersebut dapat mewujudkan persamaan kelas dalam pelayanan transportasi.
"Kalau ada persamaan kelas, tapi tentu harus ada persamaan tarif. Itu resikonya," kata Ketua MTI Dharmaningtyas kepada Republika, Rabu (18/1/).
Dia mengatkan, pekerjaan rumah bagi pemerintah selanjutnya adalah bagaimana teknis penyaluran subsidi bagi masyarakat kelas bawah. Jangan sampai warga yang tidak mampu terbebani dengan kenaikan tarif tersebut.
Secara teknis, Dharma mengusulkan adanya pendataan bagi pengguna KRL dari kalangan menengah ke bawah. Warga yang merasa keberatan harus disediakan formulir untuk mengakses subsidi.
"Jadi mereka tidak harus membayar di luar kemampuan untuk mendapat layanan yang sama," kata Dharma.