REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PRIOK -- Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, mengusulkan program missing link atau jalan tembus untuk mengurangi beban kemacetan jalan utama. Usulan ini menjadi salah satu yang diprioritaskan dalam rencana pembangunan 2013 mendatang.
Bambang menuturkan, terdapat rencana pembangunan dua jalan tembus, yakni penghubung Jalan Yos Sudarso dan RE Martadinata serta penghubung Jalan Yos Sudarso dan Danau Sunter Selatan. Pembangunan ini akan sangat mengurangi beban kemacetan menuju Pelabuhan Tanjung Priok serta kepadatan jalan depan Mall of Indonesia (MoI).
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menyambut positif usulan tersebut. Menurutnya, jalan tembus sangat penting untuk sirkulasi lokal. Dengan adanya jalan tembus, maka loko transit akan lebih lancar.
"Jalan tembus banyak perlu kita buat. Karena apa? Karena sangat penting untuk sirkulasi lokal. Missing link jadi prioritas dan dimasukkan program 2013," ujarnya seusai acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Rabu (7/3).
Jalan tembus penghubung Jalan Yos Sudarso-RE Martadinata rencananya memiliki panjang trace lima kilometer dan lebar trace delapan meter. Pembukaan missing link tersebut yakni dari Jalan Yos Sudarso menuju tol layang yang meliputi Sungai Bambu, Warakas dan Papanggo. Sehingga, arah menuju Ancol yag biasanya melalui Jalan Yos Sudarso dan Enggano dapat dialihkan di Jalan tembus tersebut.
"Ini akan sangat mengurangi kemacetan ke arah pelabuhan Tanjung Priok," ujar walikota.
Kemudian rencana jalan tembus yang kedua yakni menghubungkan Jalan Yos Sudarso dan Jalan Danau Sunter Selatan dengan panjang 400 meter dan lebar delapan meter. Jika rencana yang pertama akan digarap Pemda, jalan tembus kedua ini dibawahi pengembang atau swasta. Sehingga, menurut Bambang, proyeknya telah jelas dan akan dibangun di tahun 2013.
Dengan adanya jalan tembus Sunter Selatan, menurut Bambang, warga yang akan menuju Kelapa Gading tak perlu melewati MoI. Tetapi, mereka bisa langsung melalui jalan tembus tersebut melalui Artha Gading.