Kamis 15 Mar 2012 17:15 WIB

Bekasi Masih Kondusif, Antrean Panjang SPBU Belum Terjadi

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Didi Purwadi
Sejumlah kendaraan roda dua sedang mengisi premium di SPBU
Foto: Republika
Sejumlah kendaraan roda dua sedang mengisi premium di SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kondisi Kota Bekasi masih kondusif menyusul rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) per April mendatang. Atrean panjang di sejumlah SPBU di pinggiran timur ibukota Jakarta itu belum terjadi.

Salah satu SPBU di jantung kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani masih terlihat normal. Berdasarkan pantauan Republika pada Kamis ini, antrean untuk jalur motor hanya ada enam hingga delapan buah motor. Sedangkan, jalur mobil hanya terlihat lima buah mobil yang antre di SPBU tersebut.

“Semua dalam kondisi normal. Paling kalau pagi-pagi kan banyak yang berangkat ke kantor, jadi antrean agak lumayan panjang,'' kata salah satu petugas SPBU Ahmad Yani, Rudi, Kamis.

Kondisi serupa terlihat di SPBU di Jalan Ir. H. Juanda. Tidak ada ularan antrean di SPBU tersebut. Petugas SPBU Juanda, Irna, memaparkan bahwa ketersediaan pasokan bbm masih cukup untuk mengisi puluhan mobil maupun motor. “Untuk sekarang, pelarangannya paling yang mau isi di dirigen sudah tidak diperbolehkan,'' kata Irna.

Salah satu konsumen di SPBU Juanda, Roro, mengaku tidak melakukan persiapan apapun jelang rencana kenaikan harga BBM. “Pengisian bbm saya normal. Ya kalau bensin di mobil sudah mau habis, ya diisi,'' katanya. ''Sekarang mau dirapel ngisinya, itu juga nggak bisa karena kan kendaraan ini dipakai tiap hari.''

Anggi, salah satu pengguna kendaraan bermotor, juga mengatakan bahwa kenaikan bbm tidak terlalu mempengaruhi ritme pengisian bbmnya. “Apa yang mau ditimbun, saya pakai motor tiap hari. Paling nggak dua hari sekali harus isi bensin. Kalaupun naik, ya tetap harus diisi kan kendaraannya”, ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement