REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Sekitar 40 persen armada bus di Kota Sukabumi tidak lagi beroperasi. Pasalnya, para pengusaha bus tidak mampu menanggung besarnya harga suku cadang atau spare part kendaraan.
Data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menyebutkan, jumlah armada bus di Kota Sukabumi mencapai sekitar 500 unit. Daerah tujuan kendaraan bus di antaranya menuju Jakarta, Bandung, Depok, dan Semarang.
"Memang sekitar 40 persen armada bus sudah tidak beroperasi," ujar Kepala Dishub Kota Sukabumi, Andri Setiawan, Senin (5/3). Hal itu lebih dikarenakan mahalnya suku cadang bus di pasaran.
Keberadaan bus yang tidak beroperasi tidak lantas menelantarkan penumpang bus. Pasalnya, jumlah armada bus yang tersedia untuk masing-masing jurusan masih cukup tersedia .
Andri mengatakan, Dishub meminta agar pengusaha bus mengedepankan aspek kelayakan bus. Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa.
Wakil Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Sukabumi Hildan Sidik mengatakan, rencana kenaikan harga BBM menambah pesimis pengusaha angkutan. Pasalnya, harga suku cadang kendaraan mengalami kenaikan. Sementara di sisi lain, jumlah penumpang mengalami penurunan akibat keberadaan sepeda motor sekitar 40 persen.